Ketua MPR Ajak Masyarakat Jaga Hasil Jerih Payah Pendiri Bangsa

Ketua MPR: Demokrasi dan Pancasila adalah pemikiran visioner pendiri bangsa Indonesia.

oleh Cahyu diperbarui 07 Des 2018, 19:22 WIB
Ketua MPR: Demokrasi dan Pancasila adalah pemikiran visioner pendiri bangsa Indonesia. (foto: dok. MPR)

Liputan6.com, Jakarta Seluruh rakyat Indonesia seharusnya merasa bangga dengan pemikiran visioner dari para pendiri bangsa Indonesia. Demokrasi dan Pancasila adalah contoh pemikiran visioner para pendiri bangsa dahulu yang sangat luar biasa.

Bangsa Indonesia melalui Bung Karno telah membicarakan demokrasi serta pada 1 Juni 1945 sudah membicarakan Pancasila dan keadilan sosial. Bung Hatta dulu juga sudah membicarakan soal negara kesejahteraan (Welfare State).

“Jadi sudah lama sekali, bahkan sebelum negara-negara lain kepikiran para pendiri bangsa kita sudah memikirkan, membicarakan, dan merumuskannya. Dan luar biasanya lagi tetap relevan hingga saat ini, bayangkan itu,” ujar Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, saat memberi sambutan dalam acara Milad Satu Abad Wanita Syarikat Islam (WSI), di Gedung Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Jadi, lanjutnya, jika saat ini bangsa Indonesia seperti terpecah belah karena perbedaan pilihan, maka itu sama saja menghancurkan hasil jerih payah para pendiri bangsa. Contohnya, menyudutkan umat Islam jika ada aksi dan pemahaman radikal.

Faktanya, umat Islam dan para ulama adalah salah satu elemen utama bangsa yang sangat penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Misalnya, keluar fatwa jihad melawan penjajah oleh KH. Hasyim Asyari dan pekikan tauhid Bung Tomo yang mengobarkan semangat melawan penjajah. Selain itu, dalam politik juga ada Mohammad Natsir dengan Mosi Integralnya yang menyatukan Indonesia dalam wadah NKRI.

“Untuk itu, saya mengajak marilah kita semua menjaga warisan-warisan para pendiri bangsa kita itu, yakni Pancasila dan nilai-nilai luhur lainnya. Sebab, di tahun politik yang sengit ini hal tersebut sangat penting menjaga persaudaraan dan persatuan bangsa. Pemahaman yang baik akan Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa, akan menjadikan tahun politik menjadi begitu menyenangkan, menggembirakan, dan menjadi ajang kebersamaan seluruh rakyat,” ucap Zulfikli.

Acara yang berlangsung selama setengah hari tersebut dihadiri Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum WSI, Valina Singka Subekti, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia, Hamdan Zoelva, para pimpinan, pengurus, serta ratusan anggota WSI.

 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya