Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi produksi Blok Rokan akan terus menurun, hingga menyentuh 160 ribu barel per hari (bph). Penurunan saat pengelolaan resmi beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina (Persero).
VP Operasi SKK Migas Avicenia Darwis mengatakan, selayaknya sumur migas yang sudah uzur, laju penurunan produksi juga terjadi pada Blok Rokan. Prediksinya, produksi Rokan akan turun dari saat ini 210 ribu bph, menjadi 160 ribu bph pada 2021 atau ketika Pertamina resmi mengelola setelah masa kontrak operator sebelumnya, Chevron Pacific Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau kita lihat secara alamiah diperkirakan decline (penurunan produksi) 2021, itu masih berharap di angka 160 ribu bph. Kira-kira kalau kita lihat trennya kan masih ada 3 tahun sekitar 160 ribu," kata Darwis, di Medan, Jumat (7/12/2018).
Menurut Darwis, penurunan produksi migas terjadi alamiah, bukan akibat pergantian oparator dari Chevron Pacific Indonesia ke Pertamina pada 2021 atau setelah masa kontrak perusahaan Amerika Serikat tersebut habis.
"Kita lihat kalau decline produksi secara alamiah diperkirakan 2021 itu 160 ribuan," tuturnya.
Dia berharap, Pertamina mengantisipasi laju penurunan produksi pada Blok Rokan, dengan melakukan pengelompokan potensi penanahan laju produksi minyak di blok migas yang menjadi tulang punggung produksi nasional tersebut.
"Tentu kalau tantangan ke kita untuk Blok Rokan bagaimana bisa klastering prospek-prospek kecil," tandasnya.
Kontrak Blok Sengkang Ditandatangani, Negara Dapat USD 12 Juta
Kontrak pengelolaan blok minyak dan gas (migas) Sengkang Sulawesi Selatan telah ditandatangani. Dari kegiatan migas ini, negara mendapat USD 12 juta dari bonus tanda tangan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah telah mementapkan Energy Equity Epic Sengkang, sebagai operator Blok Sengkang. Perusahaan tersebut merupakan operator yang saat ini juga mengelola Blok Sengkan.
Penandatangan kontrak lanjutan untuk mengelola setelah habis masa kontrak pada 2022 pun telah dilakukan.
Baca Juga
"Blok Sengkang sudah tandatangan PSC-nya eksisting Energy Equity Epic sengkang," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Atas penandatanganan kontrak tersebut, Energy Equity Epic Sengkang telah membayar bonus tanda tangan atau signature bonus ke negara sebesar USD 12 juta. Selain itu, perusahaan tersebut juga menaruh komitmen kerja pasti sebesar USD 88 juta.
Uang Komitmen Kerjasa Pasti pasti rencananya akan digunakan untuk eksplorasi blok migas terbuka, selain itu perusahaan berencana melakukan studi bersama pencarian kandungan migas di Blok Karaeng yang berdekatan dengan Blok Sengkang.
"Blok Karaeng sudah pernah ditawarkan, kita minta joint study studi lanjutan ke Sengkang, sehingga Komitmen Kerja Pasti naik jadi USD 88 juta," tutur Arcandra.
Advertisement