Liputan6.com, Palembang - Untuk mempermudah pelayanan ke para konsumen, Pertamina sudah menyediakan aplikasi dan Kartu My Pertamina Royalti Program. Di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), sebanyak 300 ribu pelanggan Pertamina sudah menggunakan aplikasi My Pertamina di ponsel berbasis Android.
Menurut General Manager MOR II Pertamina Sumbagsel Primarini, layanan ini mempermudah konsumen bertransaksi untuk seluruh produk Pertamina.
"Layanan ini lebih mempererat hubungan konsumen dengan produk Pertamina. Sudah ada 300.000 konsumen di Sumbagsel yang mengunduh aplikasi My Pertamina, transaksinya juga sebanyak itu," ujarnya kepada Liputan6.com, di acara Launcing Sinergi My Pertamina RUMOR 32 di Lapangan Aneka RU III Plaju, Jumat 7 Desember 2018.
Baca Juga
Advertisement
Aplikasi My Pertamina sendiri bisa digunakan oleh konsumen untuk mendapatkan poin dan reward dari produk Pertamina. Sedangkan kartu My Pertamina merupakan electronic-payment (e-payment), yang bisa digunakan untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU yang ditunjuk.
Di wilayah Kota Palembang, Kartu My Pertamina baru bisa digunakan di SPBU 21.30304 Plaju dan 21.30101 Kenten, tepatnya di simpang Golf Palembang.
"Ditargetkan pertengahan tahun depan (seluruh SPBU Palembang) digitalisasi, dilanjutkan dengan My Pertamina," katanya.
GM RU III Plaju Yosua IM Nababan mengungkapkan, Pertamina berusaha agar bisa bersinergi menghasilkan energi dalam menjalankan bisnis ini, terutama menjadi penopang perekonomian negara.
"Ada beberapa upaya untuk memberikan tambahan pemahaman ke masyarakat tentang produk Pertamina. Salah satunya Perta Series dan operasional kilang, seperti bagaimana crude oil menjadi produk," katanya.
Kilang Pertamina
Kolaborasi antara RU III dan MOR 2 yang menjadi RUMOR 32 saling mendukung terutama menjual produk Pertamina. Pembangunan dan pengembangan kilang juga terus dilakukan Pertamina, meskipun masih memerlukan kajian lebih lanjut.
"Untuk penambahan kilang ada yang sudah mendekati final yaitu RTMP Balikpapan. Sudah masuk tahap tender, semoga Desember ini sudah bisa dilaksanakan pengembangannya," ungkapnya.
Sedangkan untuk menghadapi melonjaknya BBM jelang akhir tahun, Pertamina sudah menyiapkan diri. Salah satunya memastikan produksi kilang Pertamina lancar serta pemasaran yang tepat sasaran.
Penyalurannya juga dilakukan melalui berbagai cara, baik dari pipa, kereta api, mobil hingga kapalsudah disiapkan.
"Masa Satgas (akhir tahun) juga akan ditetapkan mulai dari tanggal 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019 mendatang. Jadi Pertamina siap untuk itu," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement