Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, mengatakan, bahwa sudah banyak dukungan positif ke arah kubunya. Hal ini disampaikannya saat berjumpa Tim Kampanye Daerah, dalam acara Workshop yang digelar TKN.
"Ketika Pak Yusril memilih bergabung ke kita, artinya memang perubahan angin politik yang semakin kuat pada Pak Jokowi. Terlihat dukungan yang makin hari, makin banyak. Pak SBY (Ketum Demokrat) membebaskan Demokrat yang sudah mendukung Pak Prabowo untuk bebas memilih. Itu artinya tidak ada prospek di sana saudara-saudara," ucap Hasto di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Advertisement
Karena itu, workshop ini menjadi momen untuk menyatukan seluruh energi bagi kemenangan Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019. Terlebih, Hasto mengaku pergerakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terekam baik dalam survei.
"Survei menunjukkan gerak kita makin positif. Yang namanya pemimpin itu merangkul, tidak membeda-bedakan setiap warga negara. Terlebih Kiai Ma'ruf Amin sebagai sosok ulama yang benar-benar muncul dari bawah. Ini menjadi kekuatan, kesatupaduan kita," tutur Hasto.
Dia menceritakan bagaimana kepemimpinan Jokowi yang selalu blusukan menyapa dan melihat kebutuhan masyarakat. Kemudian, beberapa proyek infrastruktur yang sudah digarap selama 4 tahun ini, sudah terlihat perbedaannya.
Sekjen PDIP ini sempat menyindir Sandiaga Uno, yang berjanji akan menerapkan ilmu Nabi Yusuf bila kelak terpilih sebagai wakil presiden dalam kontestasi Pilpres 2019.
"Tiba-tiba yang di sana belum punya pengalaman, lalu mengatakan kalau Nabi Yusuf bisa 7 tahun, saya (Sandiaga) bisa 3 tahun. Emangnya dia melebihi Nabi Yusuf," pungkasnya.