Tampil Garang, Judas Priest Puaskan Penggemarnya

Di Ancol, Judas Priest membawakan hits-hits mereka sejak tahun 1980-an.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 08 Des 2018, 07:30 WIB
Judas Priest mengguncang Jakarta dalam Judas Priest Live in Concert yang dipromotori Rajawali Indonesia Communication, di Ecopark, Ancol, Jumat (7/12). (New Fimela/Bambang Eros)

Liputan6.com, Jakarta - Seperti Lightning Strike (sambaran petir),Judas Priest begitu menyengat. Di Ecopark, Ancol, Jumat (7/12/2018) tadi malam, dalam gelaran Judas Priest Live in Concert, grup heavy metal legendaris asal Inggris ini menyengat para penggemarnya dengan hits-hits mereka sejak tahun 1980-an.

Musik Judas Priest dari dulu memang tak berubah: trengginas, agresif, kencang, konstan. Malam itu, Rob Halford (vokal), Ian Hill (bass), Richie Faulkner (gitar), Scott Travis (drum), dan gitaris tambahan, Andy Sneap, tampil garang dalam konser yang dipromotori Rajawali Indonesia Communication ini.

"Lightning Strike" sendiri merupakan salah satu single dari album terbaru mereka, Firepower yang dirilis Maret lalu. Di Ancol, lagu berdurasi 3,29 menit itu mereka letakkan di setlist urutan keenam.

Saat itu, adrenaline sekitar sembilan ribu metalhead yang hadir sudah naik ke ubun-ubun, lantaran sebelumnya, Halford dan kawan-kawan membuka konser mereka dengan lagu "Firepower". Disusul kemudian dengan "Running Wild", "Grinder", "Sinner", dan "The Ripper", nyaris tanpa jeda!

Malam itu, Judas Priest memang sukses memuaskan para penggemarnya. Bukan hanya lantaran musik mereka yang begitu berkelas. Stage act mereka dengan balutan kostum yang khas metal, membuat konser Judas Priest seperti kemasan yang lengkap.

Apalagi semua itu masih didukung dengan tata suara, set panggung, serta permainan cahaya yang menawan. Jadilah konser ini berkesan mewah. Pas betul dengan predikat Judas Priest sebagai Metal Gods.

Kualitas suara Halford, yang kini berusia 67 tahun masih begitu terjaga. Pria berkepala plontos itu dari dulu memang dikenal sebagai vokalis yang memiliki range vokal yang lebar dan berkarakter kuat.

Dan, di Ancol, Halford yang sempat tiga kali berganti jaket kulit, hingga jubah penuh patches, membuktikan itu. Tidak sekali dua memamerkan lengkingannya di sela-sela lagu, sering. Termasuk di lagu "Painkiller" yang legendaris itu.

 


Pilihan Lagu Jitu

Vokalis Judas Priest, Rob Halford tampil memukau di Ecopark Ancol, Jumat (7/12). (New Fimela/Bambang Eros)

Pilihan urutan lagu-lagu yang dimainkan juga cukup jitu. Lagu-lagu yang memang sangat dikenal misalnya, diletakkan di sela-sela lagu yang relatif kurang familiar.

"Turbo Lover" misalnya, mereka mainkan di urutan kesembilan, setelah sebelumnya mereka bawakan "Desert Plains" dan "No Surrender".

Karuan saja "Turbo Lover" sukses memancing koor massal. "I'm your turbo lover...tell me there's no other...." Seru!

Kelar menggeber "Turbo Lover", Judas Priest memainkan "The Green Manalishi" cover version dari Fleetwood Mac. Setelah itu berturut-turut Night Comes Down yang diambil dari album Deffender of Faith (1984) dan "Rising From Ruins" (Firepower, 2018) meluncur dari kerongkongan Halford.

Namun, setelah itu, praktis konser menjadi pesta para metalhead. Pasalnya, berturut-turut mereka mainkan hits-hits abadi mereka. Mulai "Freewheel Burning", "You've Got Another Thing Comin'", "Hell Bent for Leather" hingga "Painkiller".

 


Gimmick Motor Harley

Judas Priest sempat menampilkan motor Harley Davidson. (New Fimela/Bambang Eros)

Dalam rentang durasi lagu-lagu ini pula Judas Priest mengeluarkan gimmick andalan mereka, motor Harley Davidson. Ya, setelah kelar membawakan lagu "You've Got Another Thing Comin'", Halford sempat menghilang di balik panggung sebelum kembali muncul mengendarai Harley Davidson.

Jadilah, lagu Hell Bent for Leather dinyanyikan Halford di atas kuda besi raksasa itu. Tentu saja aksi sang vokalis ini mendapat sambutan meriah dari penonton.

Setelah Harley Davidson kembali masuk "kandang", giliran Scott Travis, sang drummer ambil peran. Dia sempat berujar kepada penonton, bahwa sejak awal, Judas Priest memang memilih Jakarta sebagai destinasi akhir tur dunia mereka di tahun 2018.

Lalu, drummer berusia 57 tahun itu berteriak, "Jakarta, what do you wanna hear?" Serentak massa penonton pun menjawab, "Painkillleerrrr...."

 


Kehadiran Tipton

Glenn Tipton (tengah) tampil di tiga lagu terakhir dalam Judas Priest in Concert. (New Fimela/Bambang Eros)

Kiranya "Painkiller" merupakan lagu terakhir sebelum memasuki encore. Dan, setelah massa berteriak "we want more...we want more....", muncullah Glenn Tipton di atas panggung.

Tipton adalah gitaris selalu tampil di total 18 album Judas Priest. Untuk tur dunia Firepower ini, pria berusia 70 tahun itu memang tidak banyak ambil bagian karena belakangan menderita parkinson. Andy Sneap yang menggantikan tempatnya.

Namun, di beberapa konser, Tipton sesekali hadir layaknya bintang tamu, terutama di tiga lagu terakhir, seperti malam itu di Ecopark Ancol.

Dan, dengan tiga gitaris: Faulkner, Sneap, dan Tipton, Judas Priest menutup konser mereka di Jakarta dengan tiga hits legendaris mereka: "Metal God", "Breaking the Law", dan "Livin After Midnight".

"Saya angkat seluruh jempol saya, tangan dan kaki untuk penampilan Judas Priest malam ini," ujar musisi, drummer senior Jelly Tobing. "Mereka memainkan musik rock, metal. Tapi, tidak berisik, justru enak dinikmati."

Jelly Tobing juga memuji stamina para personel Judas Priest. Terutama Halford dan bassist Ian Hill, yang juga telah berusia 67 tahun. "Luar biasa, mereka sangat energik," ujar Jelly, yang sempat singgah di grup-grup besar Indonesia, seperti Minstrell, Superkid, Giant Step, serta Bharata Band. "Saya jadi ingat, masa muda saya, ha, ha, ha...."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya