Liputan6.com, Jakarta - PT Bintang Energi Lestari, salah satu pengembang properti di Tanah Air, tengah mengembangkan kota baru secara bertahap seluas 1.500 haktare (ha) di Maja, Lebak, Banten. Perumahan ini mengusung konsep arsitektur Islam modern.
Direktur Utama PT Bintang Energi Lestari, Ishak, menuturkan bahwa pembiayaan pembangunan perumahan Bintang Maja Lestari ini berasal modal internal perusahaan dan pinjaman investment banking. Untuk pembangunan konstruksi bangunan dan infrastruktur dibiayai Fath Banking sebesar USD 20 juta atau setara Rp 290 miliar (kurs Rp 14.500).
"Modal internal kami diantaranya berupa land banking seluas 266 hektare atau setara Rp 600 an miliar," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (8/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
Untuk tahap pertama, akan dibangun dua klaster sebanyak 2.051 unit. Pengembang menawarkan unit rumah mulai tipe Melati I 22/60 seharga Rp 136,4 juta. Harga rumah tersebut jauh lebih murah dari ketentuan fasiltas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) seharga Rp 144 juta.
"Harga tanah per meter kita masih Rp 800 ribu, jauh lebih kompetitif dengan perumahan yang dikembangkan pengembang lain sebesar Rp 1,5 juta," ungkap dia.
Selain itu, lanjut Ishak, pihaknya juga memberikan diskon 5 persen, tanpa harus membayar booking fee. Adapun uang muka atau down payment (DP) yang harus dibayar hanya 10 persen. Selain bekerja sama PT Bank Tabungan Negara (BTN), pengembang juga mengaet bank BNI dan BRI.
"Kita juga akan bekerja sama dengan sejumlah bank syariah," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kemitraan
Ishak menyatakan, selama ini pihaknya telah menggelar kemitraan dengan Pegawai Negeri Sipil Pemkab Lebak, TNI/Polri untuk penyediaan perumahan. "Kita juga sudah melakukan nota kesepahaman dengan Lion Air Group dan PT BEL," lanjut dia.
Oleh karena itu, dirinya yakin 2.051 rumah yang akan dikembangkan hingga 2025 dapat diterima pasar. Ishak menambahkan, meski perumahan dijual dengan harga murah, namun tidak akan mengorbankan kualitas.
"Kami berencana membangun infrastruktur berupa sumber atau penampungan air dan shuttle bus ke stasiun kereta yang hanya membutuhkan waktu 10 menit saja," jelas dia.
Menurut Ishak, Kabupaten Maja Banten dijadikan target Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai kota baru yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019. Untuk mendukung rencana tersebut, pemerintah tengah dibangun akses tol dan stasiun kereta dan menuju Jakarta.
"Bahkan, Lion Air juga sudah berencana membangun Bandara Udara, untuk mengurangi beban di Bandara Udara Sukarno Hatta, Cengkareng," tandas dia.
Advertisement