Serangan Zat Beracun di Kelab Malam Italia, 6 Orang Tewas

Orang-orang berhamburan keluar dari tempat hiburan di Italia tersebut, mereka panik setelah zat berbahaya disemprotkan oleh pelaku.

oleh Afra Augesti diperbarui 09 Des 2018, 11:07 WIB
Ilustrasi: Pixabay

Liputan6.com, Roma - Enam orang dilaporkan tewas dan sedikitnya 47 orang terluka dalam sebuah serangan gas beracun di kelab malam di Italia. Lima di antara korban meninggal adalah remaja, demikian kata pihak berwenang setempat.

Keenam korban yang meregang nyawa terdiri dari tiga gadis, dua remaja laki-laki, dan seorang wanita dewasa. Mereka sedang menonton konser penyanyi rapper lokal, Sfera Ebbasta, di Lanterna Azzurra Clubbing yang berada di Corinaldo, Provisi Ancona, kawasan pantai Adriatik.

Usia lima remaja yang menjadi korban berkisar antara 14-16 tahun, sedangkan perempuan dewasa tersebut berusia 39 tahun. Menurut keterangan polisi, dia sedang menemani putrinya untuk menghadiri pertunjukan musik penyanyi asal Italia itu ketika serangan terjadi.

Kepala polisi Ancona, Oreste Capocasa, mengatakan kepada RaiNews24 pada hari Sabtu pagi waktu setempat bahwa 13 dari korban luka-luka berada dalam kondisi kritis. Sedangkan jumlah penonton yang datang menyaksikan konser berjumlah sekitar 800 orang.

Polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti dari para saksi yang menyebut bahwa orang-orang di tempat hiburan tersebut berlarian keluar ruangan, setelah seseorang mengeluarkan zat yang sifatnya mirip dengan semprotan merica.

"Ini adalah salah satu hipotesis yang baru kami verifikasi," kata komandan polisi Italia, Cristian Carrozza, seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (9/12/2018). "Kami telah mendata laporan sejumlah saksi dan ini termasuk dalam kasus yang sangat besar dan kompleks, tetapi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa."

Tragedi itu, saat jatuh korban meninggal, dilaporkan terjadi ketika para pengunjung berhamburan menuju pintu darurat untuk mencari jalan keluar. Jalur tersebut menghubungkan ruangan utama konser dengan tempat parkir mobil melalui jembatan penyeberangan.

Polisi masih memeriksa keterangan seorang saksi yang menyatakan bahwa salah satu dari tiga pintu darurat telah diblokir, saat orang-orang mencoba kabur. "Kami sedang menari sambil menunggu pertunjukan utama dimulai, tiba-tiba kami mencium bau menyengat ... kami berlari menuju pintu darurat, tetapi terkunci. Seorang penjaga justru menyuruh kami untuk kembali."

Namun, Capocasa membantah bahwa pintu darurat utama dikunci. "Palang di pintu itu rusak, sehingga pintu jadi macet dan menyebabkan banyak pengunjung jatuh dan terinjak kerumunan," katanya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 


Kata Pihak Pemerintah

Ilustrasi (iStock)

Menteri dalam negeri Italia, Matteo Salvini, berspekulasi bahwa tempat itu mungkin telah kelebihan kapasitas. Ia mengaskan, peraturan dalam undang-undang keamanan yang baru disetujui, terkait keselamatan di kelab malam, bakal tetap dipertahankan.

Salvini mengatakan dalam postingan Facebook-nya bahwa seluruh negeri mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang para korban, sebelum reli partai digelar di Roma pada hari Sabtu.

"Mereka tidak pantas mati seperti ini, pada usia 15, sebuah pemikiran dan doa untuk enam orang yang meninggal semalam di wilayah Marche, dan (saya) juga mengharapkan kesembuhan untuk 13 orang terluka parah di rumah sakit."

Dia kemudian berjanji untuk menemukan pelaku secepat mungkin. 

Sementara itu, insiden serupa pun pernah terjadi pada tahun lalu. Seorang wanita meninggal dan lebih dari 1.500 orang terluka ketika seseorang melemparkan zat mirip semprotan merica di alun-alun kota Turin. Kala itu, masyarakat sedang berkumpul untuk menyaksikan final Liga Champions antara Juventus dan Madrid.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya