Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi warga yang menjadi korban kebakaran belasan rumah di Kampung Kapasan Dalam Gang I, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 9 Desember 2018. Pada kesempatan itu, Risma meninjau lokasi kebakaran dan menyampaikan kekesalannya karena terdapat parkir kendaraan di dua arah.
"Kami minta buatkan tandon air untuk para warga korban kebakaran," kata Risma saat meninjau lokasi tempat pengungsian warga korban kebakaran, dilansir Antara.
Menurut Wali Kota Risma, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi atas terjadinya kebakaran di perkampungan padat penduduk yang mengakibatkan belasan rumah terbakar pada Sabtu, 8 Desember 2018, malam.
Baca Juga
Advertisement
Meski tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut, tetapi Risma menilai jumlah rumah yang terbakar di perkampungan padat ini cukup banyak. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya memerintahkan sejumlah petugas untuk melakukan pembenahan kampung terutama masalah penataan parkir yang ada di kampung.
Apalagi, lanjut dia, gang kampung yang sempit sempat membuat 20 kendaraan Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya sulit masuk. Belum lagi ditambah banyaknya kendaraan roda empat yang parkir sembarangan di pinggir jalan.
Saat mengobrol dengan sejumlah korban dan warga kampung, Risma mendapati informasi bahwa warga terlambat melapor kejadian kebakaran ke 112. Warga melapor saat api sudah menjadi besar.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan ini adalah agenda pertama Wali Kota Risma usai pulang dari perjalanan dinas Korea Utara dan Guangzhou, Tiongkok. "Kemarin (8/12) malam ibu baru tiba dari Guangzhou, Minggu pagi ini langsung meninjau lokasi kebakaran," ujarnya.
Bantuan untuk Korban Kebakaran
Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan keperluan sehari-hari bagi warga yang menjadi korban kebakaran di Jalan Kapasan Dalam II dan III Kelurahan Kapasan, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, Jatim, Minggu.
Fikser menyampaikan jumlah rumah warga Kapasan Dalam yang terbakar pada Sabtu, 8 Desember 2018 malam mencapai 17 rumah, 29 Kartu Keluarga (KK) dan 73 jiwa. "Untuk sementara, korban kebakaran saat ini tinggal di Posko Terpadu yang didirikan Pemkot Surabaya. Beberapa dari mereka juga ada yang memilih untuk tinggal di rumah saudaranya," katanya.
Fikser mengatakan di Posko Terpadu, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai keperluan untuk para korban seperti kasur, bantal, selimut, peralatan mandi, obat-obatan, pakaian layak, dan makanan. "Kami juga telah menyiapkan dokter untuk pemeriksaan kesehatan mereka dan psikolog untuk pendampingan," ujarnya.
Ia menambahkan selama tujuh hari, lanjut dia, para korban akan mendapat bantuan makanan selama tiga kali sehari. Selain itu, kata dia, pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada para korban.
"Setelah tujuh hari, nanti akan kami komunikasikan lagi, apakah mereka masih ingin tinggal di Posko Terpadu atau tidak," katanya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement