Jakarta - Rahmad Darmawan membeberkan alasannya melakukan protes keras pada wasit dalam duel Persija Vs Mitra Kukar, Minggu (9/12/2018). Padahal selama ini pelatih yang akrab disapa RD itu dikenal sebagai sosok yang tenang.
Rahmad Darmawan terlihat ikut menghampiri wasit dan asistennya ketika gawang Mitra Kukar jebol buat kedua kalinya. Pemain Mitra Kukar menilai keputusan wasit mengesahkan gol tandukan kepala Marko Simic sebagai kesalahan karena ada gangguan yang diterima kiper Mitra Kukar, Yoo Jae-hoon, dalam momen tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Momen ini sangat jarang terjadi karena RD terkenal sebagai pelatih yang tetap tenang di pinggir lapangan meski ada insiden protes. Pelatih yang juga pernah menangani Persija itu pun mengakui protes tersebut sebagai upayanya untuk melerai agar para pemain Mitra Kukar tidak melakukan protes keras.
"Memang saya melakukan protes dua kali. Pertama saya protes keputusan penalti untuk Persija karena Marko Simic belum mendapatkan bola. Untuk yang kedua awalnya saya tidak mau melakukan protes, tapi saya melihat pemain saya benar-benar melakukan protes keras terhadap wasit, jadi saya memilih mendatangi mereka untuk melerai dan lebih baik saya yang melakukan protes," ujar Rahmad Darmawan.
Wasit Prasetyo Hadi memberikan penalti kepada Persija saat Marko Simic terjatuh di kotak terlarang saat berusaha menyambut bola set-piece. Dalam kondisi terbang untuk menanduk bola, Simic gagal melakukannya dan berbenturan dengan Saepuloh Maulana yang membuat wasit langsung menunjuk titik putih.
Sementara ketika melihat tayangan gol kedua Marko Simic ke gawang Mitra Kukar, tak ada gangguan yang dilakukan oleh striker asal Kroasia itu kepada Yoo Jae-hoon. Namun, gangguan justru datang dari Ramdani Lestaluhu yang berada di samping kiper Mitra Kukar itu dan senggolannya membuat kiper asal Korea Selatan itu batal melompat untuk menghalau tandukan Simic.
"Saya mengatakan kepada wasit untuk melihat kembali rekaman pertandingan terkait keputusan yang diambilnya. Semua tahu itu adalah area penjaga gawang dan seharusnya tidak boleh ada gangguan terhadap kiper, apalagi ini laga yang menentukan bagi Mitra Kukar dan Persija," ujarnya.
Sumber: Bola.com