Berburu Jamur di Lahan Sawit

Berburu mencari jamur di timbunan tandan sawit membusuk menjadi aktivitas sehari-hari warga Desa Sungai Liput, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi NAD.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Mar 2012, 20:42 WIB
Liputan6.com, Aceh Tamiang: Berburu mencari jamur di timbunan tandan sawit membusuk menjadi aktivitas sehari-hari warga Desa Sungai Liput, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Selain menambah pendapatan lebih, juga menutupi kebutuhan hidup sehari-hari warga setempat.

Dijumpai SCTV, Ahad (4/3), warga beraktivitas bermodal besi pengait. Sebahagian warga tanpa alat hanya menggunakan tangan. Mereka mengais jamur yang menyelip di antara tandan sawit yang membusuk. Warga setempat menyebut jamur angin karena jamur bila terkena angin semakin besar.

Mencari jamur tak segampang membalikkan telapak tangan. Hanya diperlukan kesabaran untuk mengais tumpukan sawit berduri. Karena itu tak jarang tangan dan kaki mereka terkena duri sawit.

Setelah jamur yang menyelip di antara tandan sawit didapat, kemudian dimasukkan ke plastik. Harga jual jamur satu plastik seberat 0,5 kilogram hanya ditawarkan Rp 5.000. Meski harga itu tak begitu mahal, tapi hasilnya sangat membantu.

Menurut Ernawati, seorang pencari jamur hampir setiap hari ia dan teman-teman mencari jamur di lahan perkebunan sawit. Jamur yang ia peroleh tak dijual melainkan untuk sayur buat kebutuhan sehari-hari.

Saat senja tiba, warga pencari jamur bersiap-siap pulang ke rumah masing-masing. Dengan membawa pulang sekantong jamur buat masak untuk keluarga.(AIS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya