Pemerintah Sediakan Rusun Subsidi Tambahan di Stasiun Rawa Buntu

Nilai investasi pembangunan tiga proyek transit oriented development sebesar Rp 6 triliun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Des 2018, 14:45 WIB
Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Ilyas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama PT Perumnas (Persero), PT Hutama Karya (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) saling bersinergi bangun rumah susun (Rusun) berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang terletak di tepian tiga stasiun KRL Jabodetabek, yakni Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Jurangmangu dan Stasiun Cisauk.

Pembangunan rusun ini juga kelak dapat dibeli oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang sehari-harinya aktif melakukan kegiatan komuter menggunakan transportasi publik seperti KRL dari dan ke tempat kerjanya.

"Kita berharap, masyarakat bisa memanfaatkan public transport sehingga bisa mengurangi kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan lalu lintas, maupun polusi. Yang paling utama, masyarakat kita bisa mendapatkan hunian yang nyaman dan memadai, dan harganya terjangkau," ungkap Menteri BUMN Rini Soemarno di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Senin (10/12/2018).

Rini menambahkan, pembangunan rumah susun di tepi stasiun tersebut juga turut mempertimbangkan faktor tersedianya hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Sekarang ini di dua titik yakni Stasiun Jurangmanggu dan Rawa Buntu, kedua TOD ini 25 persennya untuk MBR," sambung dia.

 

 


Hunian untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Bertambah

Maket proyek pembangunan rumah susun dengan konsep transit oriented development (TOD) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (2/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Bahkan, lanjutnya, hunian subsidi bagi MBR yang digarap Perumnas di Stasiun Rawa Buntu akan bertambah, setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikut masuk ke dalam proyek.

"Jadi MBR di Rawa Buntu yang tadinya 25 persen kita jadikan 30 persen. Jadi MBR bisa punya lebih banyak huniannya," ujar dia.

Perumnas saat ini membangun proyek bernama Mahata Serpong itu di atas lahan seluas 24.626 meter persegi. Total unit yang akan digarap yakni 3.632 hunian. 30 persen dari jumlah tersebut akan diperuntukkan bagi MBR.

Perumnas akan membangun 3 tower dari total 6 tower pada tahap pertama. Ketiga tower pada tahap pertama ini terdiri dari 1.816 unit dengan bayaran 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi. 

Total ketiga proyek hunian ini menghabiskan dana sekitar Rp 6 triliun. "Total kira-kira Rp 6 triliun. Untuk yang di Jurangmangu itu sebesar Rp 2 triliun. Kalau di sini (Stasiun Rawa Buntu) cukup besar, hampir Rp 2,5 triliun, sementara di Cisauk Rp 1,5 triliun," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya