Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turut menjadi pembuka dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dalam sambutannya, JK sempat menyebut Pemilu seperti bermain badminton.
"Pemilu itu kayak badminton. Kita menang kalau smash masuk," ujar JK di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Timur, Senin (10/12/2018).
Advertisement
Menurut JK, kalau smash yang kita lakukan menyangkut di net, maka yang akan mendapat poin adalah lawan. JK mengatakan, dalam pemilu, ada partai yang bisa menang dengan cara bertahan, ada pula yang menang dengan menyerang.
"Kalau isu benar, itu benar. Tapi kalau isu datanya salah, ya salah saja. Sama seperti badminton, smash apa pun bisa dikembalikan, ada smash masuk, tapi ada smash yang terlalu keras, itu dia keluar, yang dapat poinnya lawan," kata JK.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bawaslu seperti Wasit
JK mengatakan, dalam hal ini Bawaslu seperti wasit yang akan menentukan siapa yang berhak menang dan tidak. Namun JK mengingatkan, sebaik-baiknya wasit bekerja, jika lengah tetap akan mudah disusupi pihak yang tak bertanggung jawab.
"Sehebat-hebatnya pengawas, pencuri juga lebih pintar. Artinya pelanggaran juga banyak. Tingkat pengawasan yang rumit ini dibutuhkan, tapi serumit-rumitnya harus dilaksanakan. Pengetahuan diperlukan, tapi sangat penting independensi," kata JK.
Advertisement