3 Fakta Menarik soal Smart Toilet di Skybridge Tanah Abang

Smart toilet ini sebelumnya telah disediakan Pemprov DKI di beberapa halte Transjakarta. Tujuannya untuk mengakomodasi kebutuhan fasilitas umum di Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2018, 15:10 WIB
Toilet di jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/12). Warga yang menggunakan toliet Skybridge Tanah Abang dikenakan biaya Rp 2.000. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge mulai dibuka untuk umum pada 7 Desember 2018 lalu. Pemberlakukan uji coba selama satu minggu dilakukan untuk melihat apakah jembatan tersebut dapat digunakan secara efektif atau belum.

Berbagai fasilitas juga ditambahkan guna menunjang aktivitas pengguna. Salah satunya adalah smart toilet.

Fasilitas baru tersebut nyatanya juga diikuti dengan membengkaknya anggaran. Hal tersebut diakui Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Pinontoan.

"Belum dihitung, nunggu kita hitung," kata Yoory di kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan.

Ia juga meyakini kenaikan anggaran tersebut tidak akan signifikan.

Smart toilet ini sebelumnya telah disediakan Pemprov DKI di beberapa halte Transjakarta. Tujuannya untuk mengakomodasi kebutuhan fasilitas umum di Jakarta.

Berikut tiga fakta menarik mengenai smart toilet yang terdapat di skybridge Tanah Abang:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Hanya Digunakan Pengguna KRL

Warga berbincang di jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/12). Skybridge nantinya akan ditempati oleh 446 PKL yang sebelumnya berjualan di sepanjang Jalan Jati Baru Raya. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jembatan layang Tanah Abang tersebut pada dasarnya diperuntukkan bagi mereka yang ingin ataupun berjualan di Tanah Abang. Begitu juga dengan fasilitas yang ada di dalamnya. Alhasil, tidak boleh sembarang orang bisa menggunakannya, termasuk fasilitas smart toilet tersebut.

Selain itu, yang boleh menggunakan smart toilet adalah pengguna jasa PT KAI, yang dapat menggunakannya. Sebab, pengadaan smart toilet tersebut juga merupakan permintaan dari PT KAI itu sendiri. Sehingga, diharapkan fasilitas tersebut tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.


2. Dapat Diakses Gunakan Kartu

Warga berfoto di jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/12). Perpindahan para pedagang ke atas skybridge akan dilakukan secara bertahap. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Untuk dapat menggunakan smart toilet tersebut, pengguna diwajibkan untuk membawa E-KTP. Nantinya, kartu ini akan digunakan sebagai akses masuk apabila pengunjung akan memasuki fasilitas ini.

Caranya cukup dengan men-tap E-KTP yang dimiliki, pengguna dapat langsung masuk dan menggunakan toilet tersebut.

Penggunaan E-KTP ini bertujuan untuk mendata siapa saja yang menggunakan fasilitas tersebut. Sehingga, tindak penyalahgunaan fasilitas pun dapat terdeteksi lewat data.


3. Dilengkapi Fitur Indikator Gerak

Pejalan kaki melintasi jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/12). Skybridge Tanah Abang mulai diuji coba hari ini. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Fitur inilah yang membedakan dengan toilet pada umumnya. Smart toilet ini dilengkapi dengan sensor yang ditempatkan di beberapa titik. Fungsinya mendeteksi pergerakan yang ada di dalam toilet.

Dengan begitu, pengguna tidak perlu memastikan ada atau tidaknya pengguna saat akan menggunakan fasilitas tersebut.

Selain fitur tersebut, disediakan pula fitur tambahan berupa pengharum ruangan dan kipas angin. Keduanya diharapkan mampu untuk mendukung fasilitas yang sudah ada.

Reporter: Dionisius Aditya Yoganata

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya