Jokowi Minta Humas Tumbuhkan Rasa Kepercayaan

Jokowi berpesan kepada para humas di lembaga baik pemerintahan maupun di perusahaan swasta, agar membangun kepercayaan tanpa memberikan keburukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2018, 16:27 WIB
Presiden Joko Widodo melihat-lihat booth fintech usai meresmikan pembukaan Indonesia Fintech Festival & Conference di Tangerang, Selasa (30/8). Fintech merupakan industri jasa keuangan berbasis teknologi digital. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka peresmian konvensional nasional humas 4.0 di Istana Negara, Jakarta Pusat. Dia menjelaskan, peran humas sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Salah satunya kata dia untuk menangkal hoaks, ujaran kebencian serta fitnah.

"Kehumasan sangat penting dan peran bapak-ibu jalan sentral untuk membangun trust, untuk membangun reputasi Indonesia," kata Jokowi di hadapan 300 peserta Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).

Jokowi mengatakan, dengan membangun kepercayaan, investasi dan pariwisata Indonesia akan semakin berkembang. Jokowi memberikan contoh, dalam dunia pariwisata. Walaupun saat ini infrastruktur dibenahi dan promosi pariwisata ke mana-mana, bila pemberitaannya kurang tepat, wisata tidak dilirik.

Sama halnya dengan investasi, jika Indonesia sudah mempercepat izin birokrasi dan menyederhanakan izin namun tidak diimbangi dengan citra yang baik hal tersebut akan menjadi sia-sia.

"Hal ini bisa terganggu kalau citra kita tidak kita bangun di mata internasional. Percuma pekerjaan itu. Di sinilah pentingnya perang kehumasan," kata Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bangun Kepercayaan

Kemudian, Jokowi berpesan kepada para humas di lembaga baik pemerintahan maupun di perusahaan swasta, agar membangun kepercayaan tanpa memberikan keburukan. Mengubah rasa semangat positif, hoaks jadi fakta, serta amarah jadi kesabaran.

Walaupun kata Jokowi masih ada kekurangan tetapi harus jujur dan terus melakukan perbaikan. Indonesia kata dia, butuh kritik yang berbasia data.

"Tapi bukan pembodohan atau kebohongan, bukan narasi yang menebar pesimisme, narasi yang menakut-nakuti," ungkap Jokowi.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya