Liputan6.com, Bumiayu - Sopir truk tronton yang mengalami kecelakaan maut di jalur selatan Jatisawit atau tepatnya di Jalan Layang Kretek, Bumiayu, selamat.
Sopir truk tronton bermuatan beras itu diketahui bernama Roni (35). Warga Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, itu mengalami luka ringan dan dilarikan ke RS Siti Aminah Bumiayu.
Roni mengaku tak mengetahui kondisi rem blong saat menaiki tanjakan Jalan Layang Kretek di Kecamatan Paguyangan.
Baca Juga
Advertisement
"Tahu-tahu saat turun dari flyover Kretek, truk hilang kendali melaju cukup kencang di jalan turunan. Saya sudah berusaha oper gigi ketiga, tapi truk tetap melaju ndak berhenti," ucap Roni dengan logat Jawanya, Senin (10/12/2018).
Dia menambahkan, saat turun dari flyover posisi gigi truk berada pada gigi tiga. Namun, truk melaju tanpa mau dikontrol.
"Sudah oper ke gigi tiga. Sudah beberapa kali saya injak rem, tapi truk tetap meluncur turun ke bawah hingga menabrak beberapa kendaraan," tutur dia menceritakan detik-detik sebelum kecelakaan maut.
Truk tronton itu, kata dia, tersebut membawa beras dari Sragen hendak menuju ke Cipinang, Jakarta. "Muatan beras ini rencananya mau dibawa ke Cipinang," katanya.
Kasat Lantas Polres Brebes, AKP Moh Rikha Zulkarnain, mengatakan kronologi kecelakaan itu bermula saat truk melaju dari selatan ke utara.
Sampai di pertigaan terminal lama Bumiayu, sopir truk tidak bisa mengendalikan kendaraannya, hingga menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya. Saat itu truk terlihat melaju kencang tidak terkendali. Kecelakaan maut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.
"Ada sekitar 5 mobil dan 10 sepeda motor yang ditabrak truk ini. Untuk para korban dibawa ke beberapa RS dan puskesmas yang berada tak jauh dari lokasi kejadian," kata Rikha menjelaskan kecelakaan maut di Bumiayu.
Kesaksian Warga
Yono (40), seorang warga Bumiayu, Brebes, masih mengingat kejadian sesaat sebelum kecelakaan maut terjadi di depan RS Siti Aminah Bumiayu, Senin (10/12/2018) siang tadi sekitar pukul 11.30 WIB.
Saat itu Yono sedang mengendarai sepeda motor dan sempat berpapasan dengan truk kecelakaan maut di sekitar Jembatan Podol. Menurut pengakuannya, truk melaju dengan kencang.
"Saya lihat dari jauh laju truk itu kok kenceng sekali, kebetulan saat itu saya sedang naik motor dari Bumiayu mau ke Paguyangan. Ketemu dengan truk di depan RS Haza Medika. Semua kendaraan yang ada di depannya ditabrak semuanya," ucap Yono.
Seingatnya, saat melintas menuju lokasi kejadian kecelakaan maut truk tronton bermuatan beras itu tidak memberikan tanda kepada pengendara yang berada di depanya.
"Seingat saya sopir tak menyalakan lampu atau klakson sama sekali, meluncur menabrak beberapa sepeda motor dan mobil," kata Yono.
Hal senada diungkapkan warga yang juga saksi mata lainya, Agung (38). Ia menuturkan truk menabrak puluhan sepeda motor dan lima unit mobil tidak secara bersamaan.
Kendati demikian, truk mulai menabrak pejalan kaki, kendaraan baik sepeda motor atau mobil saat berada di simpang tiga terminal lama Bumiayu. Dari jauh terlihat truk mulai oleng saat melaju menuju ke simpang tiga terminal lama bumiayu. Awalnya truk menabrak sepeda motor, kemudian mobil dan baru berhenti setelah menabrak areal parkir sepeda motor RS Siti Aminah Bumiayu.
"Saat itu juga ada pejalan kaki yang juga tertabrak di tengah jalan," ungkap Agung.
Dua korban kecelakaan maut meninggal dunia terlihat tergeletak di tengah jalan dan satu korban di antaranya terhimpit kendaraan yang ringsek tertabrak truk tronton tersebut.
"Kejadian itu membuat puluhan warga yang berada di lokasi kejadian panik. Apalagi, beberapa saat setelah kejadian itu terdengar suara azan Zuhur. Namun, teriakan dan suara minta tolong warga terus terdengar," ungkapnya.
Hingga akhirnya, warga yang berada di lokasi kejadian berusaha membantu evakuasi para korban luka-luka dan meninggal dunia ke RS dan Puskesmas terdekat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement