Pertamina Janji Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Cuma 20 Menit

Dengan konsep ramah lingkungan, Pertamina mengandalkan sebagian sumber kelistrikan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Des 2018, 18:35 WIB
PT Pertamina (Persero) resmi mengoperasikan Green Energy Station (GES) di SPBU COCO Pertamina 31.12.902, Kuningan, Jakarta (10/12/2018).

Liputan6.com, Jakarta - P‎T Pertamina (Persero) telah resmi mengoperasikan fasilitas pengisian energi kendaraan listrik yang dinamai Green Energy Station (GES). Pertamina menjanjikan pengisian baterai kendaraan listrik bisa penuh dalam‎ hitungan menit.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, dalam menyikapi perkembangan kebutuhan energi dan teknologi pada sektor transportasi dengan pengunaan mobil listrik, Pertamina telah menyediakan fasilitas pengisian energi.

"Kami meluncurkan satu green energy station gimana kami adaptasi dengan perkembangan teknologi," kata Nicke, saat meresmikan Green Energy Station di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) 31.129.02 di Kuningan, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Fasilitas pengisian energi kendaraan listrik tersebut telah dilengkapi dengan teknologi pengisian baterai terisi dengan cepat (fast charging). Masyarakat diberi pilihan waktu 20 menit untuk fast charging, 30 menit untuk pengisian standar dan 2 jam.

"Ada yang 20 menit, ada yang dua jam. Ini tergantung pilihan pelanggan," tuturnya.

Nicke mengungkapkan, dengan konsep ramah lingkungan, Pertamina mengandalkan sebagian sumber kelistrikan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Dari pembangkit tersebut masuk ke jaringan listrik di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersedia fasilitas pengisian kendaraan listrik.

"Pertamian green konsep PLTS 2x30 kilo Watt peak (kWp) untuk PLTS di SPBU ini, future konsep," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jonan Minta 25 Persen Listrik SPBU Pertamina Dipasok dari Tenaga Surya

SPBU Pertamina Kuningan memiliki fasilitas pengisian daya untuk kendaraan listrik. (Herdi/Liputan6.com)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta 6.500 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Langkah ini untuk mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

‎Jonan mengatakan, Pertamina melalui jaringan SPBU bisa mendukung penggunaan energi ramah lingkungan, memanfaatkan energi terbarukan dengan porsi 25 persen pada setiap SPBU miliknya.

“Kalau bisa 6.500 SPBU yang pakai logo Pertamina semua menggunakan solar panel, minimal untuk penerangan,” kata dia saat meresmikan Green Energy Station di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) 31.129.02 di Kuningan, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Dia pun membahas fasilitas pengisian kendaraan listrik yang baru diluncurkan Pertamina, dengan konsep Green Energy.‎ “Saya ucapkan selamat ada inisiatif baru dari Pertamina untuk menerapkan energi baru terbarukan di kegiatan usaha Pertamina,” ujar Jonan.

‎‎Menurut Jonan, kehadiran mobil listrik yang beremisi rendah ini, akan menciptakan persaingan dengan mobil konvensional yang berbahan bakar minyak. Kondisi ini perlu diantisipasi dengan menyediakan fasilitas pengisian energi mobil listrik.

“Mobil listrik nantinya agar dibuat bersaing dengan combustion engine. Mobil listrik bukan hanya masa depan bangsa tetapi masa depan dunia, energi yang lebih ramah lingkungan,” tegasnya.

Jonan berpesan, dalam implementasinya ke depan, Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang disediakan Pertamina adalah SPLU yang efisien cepat mengisi baterai kendaraan listrik

“SPLU-nya (nanti) agar dicari yang fast charging-nya kurang dari 10 menit, jadi orang tidak terlalu lama menunggu,” ungkap Jonan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya