Bursa Hong Kong Bakal Jadi Pasar IPO Terbesar pada 2018

Bursa saham Hong Kong cenderung bergejolak meski cetak nilai IPO terbesar pada 2018 ketimbang bursa saham New York.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Des 2018, 07:20 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Hong Kong bersiap  mengambil alih posisi pertama dari bursa saham New York sebagai bursa saham yang catatkan jumlah penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) terbesar di dunia pada 2018. Hal itu ditopang dari aturan lebih ramah kepada perusahaan teknologi.

Akan tetapi, pencatatan saham perdana di bursa saham Hong Kong mencatatkan kinerja kurang baik ketimbang bursa saham terkemuka lainnya.

Mengutip laman Reuters, Selasa (11/12/2018), hal itu didorong dari volatilitas bursa saham sehingga memicu kekhawatiran kinerja dapat bebani IPO pada 2019.

Berdasarkan data Dealogic, platform pasar keuangan yang tawarkan konten integrasi, analisis dan teknologi menunjukkan bursa saham Hong Kong mencatat perolehan dana dari pencatatan sekitar USD 31,4 miliar sepanjang 2018.

Angka tersebut tertinggi dalam delapan tahun. Perolehan dana itu juga lebih tinggi dibandingkan pencapaian bursa saham New York sebesar USD 30,2 miliar.

Namun, hanya enam dari 20 IPO terbesar di Bursa Hong Kong yang mencatatkan harga di atas harga penawaran sebulan usai debut di bursa saham. Angka ini lebih sedikit dibandingkan bursa saham New York dengan 16 perusahaan dan 10 di Nasdaq.

 

 


IPO Terbesar di Hong Kong

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Dua IPO terbesar di Hong Kong yaitu Xiaomi dan Meituan Dianping mengumpulkan USD 9,17 miliar. Akan tetapi, saham kedua perusahaan itu masing-masing turun 19 persen dan 26 persen pada Juli dan September.

Bursa saham Hong Kong bergejolak seiring kekhawatiran perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi di China.

Indeks saham acuan Hong Kong Hang Seng turun 13 persen pada 2018. Sedangkan indeks saham Shanghai susut lebih dari 20 persen. Di AS, indeks saham S&P 500 naik 0,8 persen.

"Dari sudut pandang investasi jelas sangat buruk," ujar seorang investor yang berbasis di Hong Kong.

"Banyak dari perusahaan-perusahaan ini sangat menarik. Mereka benar-benar menarik. Saya pikir sejumlah ketakutan hilang," ujar dia.

Bursa saham Hong Kong telah menjadi tempat serangkaian perusahaan teknologi China untuk IPO ini setelah perubahan aturan pencatatan pada April untuk memungkinkan saham kelas ganda dapat catatkan saham. Ini untuk menghindari grup e-commerce China Alibaba yang memilih New York pada 2014 untuk IPO dengan nilai USD 25 miliar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya