Erick Thohir Sambut Terbuka Rencana Markas Prabowo - Sandi di Jawa Tengah

Menurut Erick Thohir, jika wacana pemindahan Posko Prabowo-Sandiaga ke Jateng terjadi, akan terjadi medan perjuangan yang nyata dan dapat dilihat publik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Des 2018, 19:41 WIB
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir berpose usai mengunjungi Kantor Liputan 6 di SCTV TOWER, Jakarta, Senin (10/12). Kunjungan Erick Thohir dalam rangka roadshow ke beberapa media. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN-KIK) Erick Thohir buka suara soal rencana pembangunan markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Jawa Tengah. Menurut Erick, strategi yang hendak dilancarkan sang rival masih seperti wacana semu seperti pernyataan yang pernah terlontar sebelumnya.

"Pos itu, satu strategi doang ke Jateng, (sama halnya) gaji guru Rp 20 juta, pajak motor  digratiskan, bisa bluffing doang atau bisa saja real," kata Erick Thohir santai kala menyambangi Kantor Liputan 6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Bila benar wacana posko terjadi, lajut Erick, pihaknya mengaku sangat terbuka. Sebab, menurutya akan terjadi medan perjuangan yang nyata dan dapat dilihat publik. Masyarakat bisa melihat langsung hal nyata ditawarkan dari kedua kandidat.

"Jadi kalau mau di Jateng ya kita seneng, dan itu sesuatu yang membawa confident buat kita, makin banyak yang percaya bahwa ini perjuangan buat Indonesia," jelas Erick Thohir.

Di sisi lain, Kordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar mengungkap alasan utama rencana pembangunan posko di Jateng. Merujuk hasil survei, Dahnil percaya bahwa jika ada pos komando utama Prabowo-Sandiaga di Jateng, maka elektabilitasnya dapat menyusul Joko Widodo di kandang banteng tersebut.

"Berdasarkan survei kita, memang jateng menjadi istilah "Battle Ground". Banyak tempat kita menang tipis," kata Dahnil di Kantor Seknas, Hos Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Minggu 9 Desember 2018.


Tanggapan TKD

Sekjen PDIP Hasto Kristyanto bersama Wasekjen Eriko Sotarduga saat Rakornas pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/12). Rakornas mengambil tema 'Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah pasangan calon presiden-wakil presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin, menanggapi santai rencana pemindahan markas perjuangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dari Jakarta ke Semarang.

"Silakan saja, mau pindah di mana pun itu hak Pak Sandi dan tim Prabowo-Sandi," kata Ketua TKD Jawa Tengah, Bambang Wuryanto di sela Pelantikan Kader Komunitas Juang Angkatan VII di Panti Marhaen, Semarang, Minggu (9/12/2018).

Jawa Tengah, bersama Jawa Barat, dan Jawa Timur, serta Banten, menjadi lumbung suara untuk Pemilu secara nasional dikarenakan jumlah penduduk dan jumlah pemilihnya yang sangat banyak.

Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, pada masa sekarang, persoalan tempat dan jarak tidak berpengaruh signifikan terhadap kemenangan pada pemilihan presiden.

"Dengan situasi teknologi hari ini, transportasi dan komunikasi bisa dilakukan dengan cepat. Tidak punya kantor pusat pun, di pertempuran bisa menang," ujarnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah ini melihat rencana pemindahan markas tersebut hanyalah keinginan untuk membuat berita bagi publik dengan tujuan mempersepsikan betapa pentingnya posisi Jateng bagi tim Prabowo-Sandi.

Menurut dia, dalam pertempuran yang sebenarnya, strategi kunci justru tidak pernah dibuka ke publik.

"Bagi saya, ini justru bisa berpengaruh tidak positif karena kawan-kawan Pak Sandi di Jawa Barat dan DKI Jakarta akan merasa ditinggalkan," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya