Liputan6.com, Jakarta Saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) tercatat naik 33 persen dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Pada Jumat (7/12), bertengger di Rp 3.770, sementara di 12 November masih di Rp 2.640.
CEO Siloam Hospitals Group, Caroline Riady mengatakan, kinerja tersebut menjadi bukti, sebagai perusahaan healthcare yang berupaya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Advertisement
"Kinerja positif, yang tercermin dari pergerakan saham, juga merupakan bukti nyata kinerja bisnis perusahaan dirasakan langsung seluruh stakeholders," kata Caroline di Jakarta, Senin (10/12/2018).
SILO tercatat pada kuartal I hingga kuartal 3 2018, meraih pertumbuhan Gross Operating Revenue (GOR) dan Net Operating Revenue (NOR), yang meningkat masing-masing sebanyak 13 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Pertumbuhan pendapatan dari rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan beberapa faktor operasional yang mendukung hal tersebut. Pada tahun lalu, jumlah kedatangan pasien naik 17,16 persen.
Pertumbuhan GOR & NOR masing-masing 13 persen pada kuartal 3 2018 membuktikan, perusahaan tumbuh secara positif secara finansial. Pertumbuhan EBITDAR & EBITDA yang terus meningkat didukung hasil operasional yang stabil.
Tercatat tiga rumah sakit baru di jaringan Siloam Hospitals Group telah diresmikan pada tahun ini hingga kuartal I 2018, yaitu Siloam Silampari di Lubuklinggau, Siloam Hospitals Jember, dan Siloam Hospitals Semarang.
Pengembangan
Caroline Riady menambahkan, agar kinerja semakin positif, SILO juga mengembangkan kemampuan intelektual dengan berinvestasi pada sumber daya manusia yang andal, teknologi baru, termasuk sistem informasi yang canggih serta sistem manajemen operasional yang inovatif.
Ini Antara lain membuka Siloam Training Center (STC), fasilitas pusat pelatihan yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan Indonesia.
"STC menyediakan program pelatihan yang didukung oleh fasilitas ruang kelas memadai, pengajar yang kompeten, serta materi pelatihan berdasarkan evidence-based practice dan pelatihan kurikulum standar oleh PPSDM Kemenkes RI," katanya di Jakarta, Senin (10/12).
Menurutnya, keberadaan STC tidak hanya berdampak pada standar pelayanan kesehatan di Siloam Hospitals Group, tetapi juga turut mendukung pelayanan kesehatan yang bermutu di seluruh Indonesia.
Dr. Mochtar Riady mengatakan, saat ini layanan kesehatan telah menjadi prioritas dalam agenda pembangunan nasional di Indonesia. Masyarakat pun semakin membutuhkan peralatan medis yang canggih dan standar layanan kesehatan yang tinggi seiring dengan perkembangan dan pergerakan populasi.
"Sejalan dengan visi Siloam dan sebagai wujud komitmen terhadap industri kesehatan di Indonesia, Siloam terus membangun dan membuka rumah sakit di daerah-daerah baru dan memberikan layanan kesehatan profesional berstandar internasional."
Advertisement