Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian masih mendalami apakah ada unsur pidana atau tidak terkait penemuan ribuan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Dari temuan itu, polisi menyebutkan masa berlaku e-KTP sudah habis.
"Itu yang sekarang kami lakukan pendalaman (unsur pidana). Ya meskipun sudah tidak berlaku semuanya. Sudah masa berlaku habis semua, 63 di antaranya rusak," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Tony Surya Putra saat dihubungi, Senin (10/12/2018).
Advertisement
Tony juga menyebutkan, pihaknya masih mencari siapa pembuang ribuan e-KTP tersebut yang ditemukan sejumlah anak-anak yang di sawah di daerah tersebut. Menurutnya, e-KTP itu seharusnya dihancurkan meskipun sudah tak berlaku lagi.
"Harusnya dihancurkan, bukan dibuang begitu. Ini kan masalahnya sekarang siapa yang membuang karung itu," kata dia.
Tony mengatakan, pihaknya sudah mengecek identitas yang tertera di e-KTP yang tercecer itu. Menurut dia, para warga yang tertera di dokumen negara tersebut sudah mempunyai e-KTP baru.
"Karena ini kan sudah kita cek dari alamat yang ditemukan di dalam karung itu, sudah punya e-KTP seumur hidup semua. Dicek ke rumah betul, 'oh betul punya saya dulu, Pak, saya sudah punya e-KTP seumur hidup'," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penemuan
Sebelumnya diberitakan, sekitar 2.000 KTP elektronik (KTP-el) ditemukan tercecer di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu 8 Desember 2018.
"Ada 2.000 lebih," kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Parlindungan Sutasuhut saat dikonfirmasi, Sabtu 8 Desember 2018.
Zainal (30) salah satu warga Pondok Kopi menceritakan peristiwa awal ditemukannya e-KTP tersebut. Dia mengatakan, mendapati sekitar 10 anak kecil tengah asyik saling melempar e-KTP layaknya seorang ninja. Mereka kegirangan, mengira itu adalah kartu ATM.
"Pagi-pagi sekitar jam 10-an, saya dengar bocah pada teriak-teriak. Tapi mereka teriaknya bukan e-KTP. 'Banyak ATM..Banyak ATM'. Gitu mereka teriaknya," ungkap Zainal saat dihubungi merdeka.com, Minggu (9/12/2018).
Suara teriakan bocah begitu jelas didengar oleh Zainal, lantaran rumahnya berada di depan persis lokasi penemuan ribuan e-KTP.
"Pas saya cek, ternyata bocah lagi pada mainin e-KTP," tuturnya.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Advertisement