Kurang Tidur Tak Baik, Kebanyakan Tidur Malah Bikin Cepat Meninggal?

Studi terbaru yang dimuat dalam European Heart Journal mengungkap, tidur terlalu lama memiliki dampak sama buruknya dengan kurang tidur.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 10 Des 2018, 20:00 WIB
Ingin mendapatkan waktu dan kualitas tidur yang baik? Jangan lagi menunda alarm, mengapa? (iStockphoto)
Ingin mendapatkan waktu dan kualitas tidur yang baik? Jangan lagi menunda alarm, mengapa? (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kurang tidur atau pun kelebihan tidur sama-sama berdampak negatif terhadap kesehatan. Kurang tidur bisa berujung pada penyakit kronis seperti diabetes, masalah kardiovaskular, obesitas, dan depresi.

Sementara kelebihan tidur pun tidak baik bagi kesehatan. Studi terbaru yang dimuat dalam European Heart Journal mengungkap, tidur terlalu lama memiliki dampak sama buruknya dengan kurang tidur.

Melansir laman Medicalnewstoday, kandidat doktoral dari McMaster University di Ontario serta Peking Union Medical College di Chinese Academy of Medical Sciences, Tiongkok, Chuangshi Wang meneliti kebiasaan tidur lebih dari 116 ribu orang usia 35 sampai 70. Wang juga berlaku sebagai penulis utama penelitian.

Para partisipan itu diteliti status sosioekonomi, gaya hidup, aktivitas fisik, pola makan, penggunaan obat, serta sejarah penyakit kronis dalam keluarganya. Kesemuanya pun pernah terlibat dalam studi Prospective Urban Rural Epidemiology (PURE).

Selama studi 8 tahun itu, 4.381 partisipan meninggal dunia, 4.365 orang terkena serangan jantung atau stroke. Dan studi yang dilakukan Wang bersama para peneliti lainnya mengungkap, orang yang tidur lebih dari 6-8 jam per hari cenderung lebih cepat meninggal atau mengembangkan masalah kardiovaskular.

Dengan kata lain, orang yang durasi tidurnya lebih lama dari waktu yang direkomendasikan berisiko 5 persen lebih tinggi meninggal lebih cepat atau mengalami masalah jantung dibandingkan mereka yang durasi tidurnya sesuai rekomendasi.

Sementara, mereka yang tidur selama 9-10 jam per hari berisiko 17 persen lebih tinggi untuk mengembangkan masalah jantung dan pembuluh darah serta meninggal lebh cepat. Begitu pula dengan orang yang rutin tidur lebih dari 10 jam per hari. Risiko meninggal dini dan mengalami masalah jantung meningkat hingga 41 persen.

"Studi kami menunjukkan bahw durasi optimal dari perkiraan tidur adalah enam hingga delapan jam per hari untuk orang dewasa," ucap Wang.

"Mengingat bahwa ini merupakan studi observasional yang hanya menunjukkan keterkaitan dibandingkan pembuktian hubungan kausal, kita tak bisa mengatakan bahwa terlalu banyak tidur murni menyebabkan masalah jantung," jelas Wang.

"Meski begitu, kurang tidur bisa menjadi penyebab terselubung kematian serta kasus kardiovaskular. Sedangkan terlalu banyak tidur mengindikasikan kondinsi yang meningkatkan risiko tersebut," jelasnya.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya