Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meresmikan dua Stasiun Pengisian Listrik (EVCS) untuk kendaraan berupa fast charging station 50 kW di BPPT Jakarta dan smart charging station 20 kW di B2TKE-BPPT Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan.
Untuk menguji keandalan kendaraan listrik, mereka memboyong beberapa kendaraan dari berbagai jenis. Rute yang ditempuh dari Kantor BPPT Jakarta, menuju fasilitas B2TKE BPPT di Puspiptek, Tangerang Selatan. Hasilnya konsumsi energi hanya 5 kWh atau jika listrik itu dihargai dengan uang, tak sampai Rp 10 ribu.
Advertisement
“Menempuh jarak 39 km, Mitsubishi i-MiEV hanya mengkonsumsi 5 kWh atau setara dengan Rp 7.250. Sementara untuk kendaraan macam Tesla bisa menghabiskan kisaran Rp 17 ribu,” ujar Mohammad Mustafa Sarinanto, Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) dalam siaran resmi.
Berbagai jenis kendaraan listrik yang mengikuti rangkaian perjalanan, sebelumnya diisi daya listrik pada fasilitas EVCS yang diresmikan di Kantor BPPT Thamrin Jakarta. Tak hanya mobil penumpang, bus listrik juga dites tingkat efisiensinya.
Dengan menempuh jarak yang sama (39 km) bus listrik besutan PT Mobil Anak Bangsa mengkonsumsi energi sebesar 33,15 kWh. Besarannya setara dengan 48 ribu rupiah. Dengan catatan, biaya yang dibutuhkan untuk membeli 1 kWh adalah Rp 1.450 (Tarif dasar listrik).
Menurut BPPT, langkah ini bagian dari percepatan mobil listrik nasional. Dengan adanya EVCS BPPT, diharapkan dapat menginisiasi tumbuh dan berkembangnya stasiun pengisian listrik di Indonesia. Target besar yang ingin dicapai, mendorong masyarakat untuk beralih dari penggunaan mobil berbahan bakar minyak ke mobil listrik.
Namun masih ada tantangan yang harus disempurnakan. Ganesha Tri Chandrasa, Insinyur Kepala Tim Kendaraan Listrik BPPT, menganggap durasi atau lamanya waktu pengisian baterai menjadi salah satu kendala.
Selanjutnya
Untuk mengisi baterai mobil listrik hingga penuh, membutuhkan waktu empat sampai lima jam. Kelak konsumen mobil listrik harus beradaptasi.
Misal pemakai mobil bensin hanya memerlukan waktu beberapa menit sampai BBM terisi penuh. Kepraktiksan masih harus dipikirkan lagi. Meski demikian, fast charging station BPPT diklaim mampu melakukan pengisian baterai mobil listrik penumpang kurang dari satu jam.
“Kendaraan dengan soket pengisian daya tipe CCS, Chademo dan kabel tipe 2 dapat diisi di EVCS milik BPPT. Bila diisi di fast charging station Thamrin yang mempunyai kapasitas 50 kV, Tesla model X membutuhkan waktu 1,5 jam untuk mengisi baterai 75 kWh. Level baterai itu dapat dipakai untuk menempuh jarak sampai 380 km. Sementara Mitsubishi i-Miev dengan kapasitas baterai 16 kWh hanya perlu sekitar 20 menit untuk pengisian,” imbuhnya.
Sumber: Oto.com
Advertisement