Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS, IHSG Koreksi 16,01 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Des 2018, 09:16 WIB
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hingga tembus 14.600.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (11/12/2018), IHSG merosot 16,01 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.095,34. Indeks saham LQ45 susut 0,41 persen ke posisi 970,99.

Tekanan pun berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG susut 10,12 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.100,64. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,25 persen ke posisi 972,23. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,16 persen dan indeks saham Pefindo25 mendaki 0,24 persen.

Sebanyak 64 saham tertekan. 103 saham menguat sehingga membatasi pelemahan IHSG dan 120 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.106,98 dan terendah 6.095,34. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 16.629 kali dengan volume perdagangan 183,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 242 miliar. Investor asing jual saham Rp 36,90 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.610.

Sebagian besar sektor saham koreksi kecuali sektor saham tambang naik 0,56 persen, sektor saham aneka industri mendaki 0,36 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,06 persen. Sektor saham industri dasar melemah 0,35 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,30 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,28 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SOTS naik 25 persen ke posisi Rp 350 per saham, saham MERK menanjak 19,69 persen ke posisi Rp 7.750 per saham, dan saham PTSN melonjak 15,53 persen ke posisi Rp 930 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NUSA susut 14,56 persen ke posisi Rp 132 per saham, saham TALF tergelincir 11,32 persen ke posisi Rp 282 per saham, dan saham SURE merosot 7,66 persen ke posisi Rp 2.530 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,23 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,38 persen, dan indeks saham Singapura turun 0,30 persen.

Sedangkan indeks saham lainnya antara lain indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,03 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,13 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,48 persen.

 


Prediksi Analis

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi pada perdagangan saham Selasa 11 Desember 2018. 

Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati mengatakan, sentimen eksternal kini terbilang netral dalam mempengaruhi laju IHSG pada perdagangan saham kali ini.

Apalagi setelah Amerika Serikat (AS) dan China menyepakati penghentian sementara tarif impor. "Kemudian juga intervensi Trump terhadap Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Ini bakal berdampak terhadap harga minyak mentah," ujar dia.

Oleh sebab itu, Suryo menilai, gerak IHSG akan mengarah pada down to up pattern (mixed)dengan kecenderungan potensi menguat. IHSG berpeluang naik dengan diperdagangkan pada level 6.106-6.144.

Di sisi lain, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya memaparkan, pola gerak IHSG di tengah perjalanan akhir tahun 2018 masih terlihat melanjutkan penguatan.

Meski begitu, sentimen dalam negeri diharapkan dapat terus positif untuk menjaga tren kenaikan IHSG hingga akhir tahun.

William melanjutkan, tingkat kepercayaan investor pun kini masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia. Namun tetap waspadai akan ketidakpastian market global yang membayangi IHSG kedepan.

Adapun William memprediksi IHSG berpeluang naik di kisaran support dan resistance di 5.955-6.226.

Untuk saham rekomendasi, Suryo menyarankan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).

Sedangkan William menganjurkan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya