Liputan6.com, Copenhagen - Perusahaan cleaning service atau alih daya ISS asal Denmark dikabarkan segera gulung tikar di 13 negara. Ini dilakukan terutama di negara-negara berkembang pada 2020.
Dilansir dari The Local Denmark, Selasa (11/12/2018), ISS akan keluar dari negara-negara yang tidak menguntungkan (profitable), yakni Eropa Timur seperti Estonia, Republik Ceko, Hungaria, Romania, dan Slovenia. Kemudian negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, Malaysia, dan Brunei, serta Brazil dan Israel.
Baca Juga
Advertisement
"Kami harus fokuskan modal dan sumber daya untuk para pelanggan, pelayanan, dan wilayah geografis yang dapat betul-betul mendapat untung dari investasi kami di masa depan," ujar CEO ISS Jeff Gravenhorst dalam pernyataannya.
Saham perusahaan turun 2,6 persen akibat kabar ini.
Pegawai ISS di 13 negara tersebut berjumlah 100 ribu, atau 20 persen dari total pegarai yang mencapai 490 ribu orang.
Pihak perusahaan pun berjanji tak akan melakukan PHK karena pegawai akan dialihkan ke perusahaan lain. Namun Financial Times mencatat belum ada kejelasan mengenai adanya peminat untuk membeli.
Analis dari Sydbank, Mikkel Emile Jensin, menyebut ISS sedang bereaksi terhadap munculnya usaha sejenis berskala kecil di sektor tersebut.
"Mudah untuk pesaing baru untuk memasuki pasar ini. Kamu tinggal ambil ember dan spons dan kamu bisa menawarkan hal serupa seperti ISS," ujarnya.
ISS dibangun pada 1901 dan beroperasi di 74 negara. Perusahaan adalah salah satu perusahaan swasta dengan pegawai terbanyak di dunia. Pada tahun lalu, keuntungan yang diraup mencapai 80 miliar krona atau setara Rp 177 triliun (1 krona Denmark = Rp 2.222).
Tingkatkan Layanan ke Penumpang, KAI Gandeng ISS Indonesia
Awal tahun ini, PT ISS Indonesia menjalin kerja sama dengan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yaitu PT Reska Multi Usaha. Dalam Kerja sama ini ISS Indonesia akan menjadi penyedia layanan kebersihan dan kenyamanan (K2) di area stasiun kereta.
Presiden Direktur & CEO ISS Indonesia Elisa Lumbantoruan menjelaskan, kerja sama operasi akan berlangsung selama periode tiga tahun atau dari 2018 hingga 2021. Cakupan layanan untuk wilayah Divisi Regional (Divre) Barat yang mencakup daerah operasi (Daop) I untuk area Jakarta dan Banten.
"Selain itu juga untuk wilayah Divisi Regional (Divre) Timur yang mencakup Daop 4 untuk area Semarang, Daop 5 untuk area Purwokerto, serta Daop 8 untuk area Surabaya," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 18 Februari 2018.
Mennurut Elisa, Indonesia telah melakukan proses transformasi dalam beragam industri terkait perbaikan infrastruktur, dimana saat ini pun industri kereta api telah bertransformasi ke service industry dimana fokus utama adalah kepada para penumpang demi memastikan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan (passenger experience) saat menggunakan jasa KAI.
"Sebagai mitra KAI sejak 2014, ISS telah menjadi bagian dari proses transformasi tersebut. Kami berkomitmen untuk mendukung KAI dalam hal penyediaan layanan transportasi publik yang nyaman dan bertaraf internasional,” kata dia.
Pada tahun 2017 lalu, KAI juga menerima penghargaan “Transformation Achievement” dari Asosiasi Contact Center World (CCW) atas keberhasilan KAI dalam melakukan transformasi sejak 2009 demi meningkatkan mutu dan pelayanan kepada pengguna jasa angkutan kereta api.
Advertisement