2019, Grab Targetkan Pendapatan Naik 2 Kali Lipat

Grab ambisius untuk meningkatkan pendapatannya tahun depan hingga dua kali lipat.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 11 Des 2018, 16:43 WIB
Cofounder Grab Tan Hooi Ling dan Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (Liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Grab menutup tahun 2018 dengan mencatatkan pendapatan sekitar US$ 1 miliar. Sama seperti perusahaan lain, Grab juga memiliki target agar pendapatan tersebut naik di tahun depan.

Menurut Co-founder Grab Tan Hooi Ling, pada 2019 Grab menargetkan pendapatan perusahaan naik dua kali lipat dari tahun ini. Dengan kata lain, perusahaan ingin menaikkan pendapatan menjadi US$ 2 miliar.

"Kami sudah mencatatkan pendapatan US$ 1 miliar di 2018 dan akan menggandakannya di tahun depan," tuturnya saat bertemu dengan awak media di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Kendati demikian, Ling tidak merinci lebih lanjut layanan Grab mana yang akan menjadi andalan di tahun depan agar target tersebut dapat terpenuhi. Namun, dia memastikan seluruh layanan Grab hingga sekarang masih terus bertumbuh.

"Kami tidak mengungkap layanan mana yang akan menjadi andalan untuk mencapai target tersebut di masa depan. Akan tetapi, kami menyediakan banyak layanan maupun produk yang seluruhnya masih terus berkembang," ujarnya.

Akan tetapi, terlepas dari layanan mana yang akan jadi andalan, Ling mengakui bahwa tidak mudah bagi sebuah perusahaan untuk dapat meraih pendapatan hingga US$ 1 miliar dalam setahun.

"Perlu diingat, bahwa tidak mudah untuk mencapai US$ 1 miliar, kecuali memiliki platform yang baik dan melayani di banyak area," tuturnya menjelaskan.

Sekadar informasi, Grab saat ini memang menjadi salah satu startup besar yang ada di Asia Tenggara. Laporan Google dan Temasek menyebut status perusahaan sudah meningkat dari unicorn menjadi decacorn.

Untuk diketahui, unicorn merupakan predikat perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi USS$ 1 miliar, sedangkan decacorn merupakan startup dengan nilai valuasi lebih dari US$ 10 miliar.


Microsoft Suntik Dana Segar ke Grab

Driver Grab Bike Malang

Untuk tahun ini, Grab memang diketahui berhasil mendapatkan pendanaan dari sejumlah perusahaan besar. Terbaru, Grab mendapatkan investasi dari Microsoft. 

Dari laporan, investasi ini juga terdiri dari kesepakatan strategis. Karenanya, Grab tidak sekadar mendapatkan kucuran dana segar, tapi juga kolaborasi layanan.

Salah satu yang disetujui dalam kesepakatan ini adalah penggunaan layanan cloud Microsoft, yakni Azure. Jadi, bersamaan dengan investasi ini, Grab dipastikan akan memakai Azure dalam platform-nya.

Selain menggunakan layanan Azure, Grab juga akan berkerja sama dengan Microsoft untuk menggarap sejumlah proyek software.

Beberapa proyek tersebut adalah layanan penerjemah real-time dan pengenalan wajah untuk membantu penumpang atau mitra pengemudi.


Softbank Guyur Grab dengan Dana Segar Rp 7,6 Triliun

Managing Director Grab Ridzki Kramadibrata (Liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Sebelumnya, Grab juga dipastikan mendapat tambahan investasi dari Softbank. informasi ini diketahui setelah Grab mengumumkan akan mendapatkan pendanaan sekitar US$ 1 miliar (Rp 15,2 triliun) sebelum akhir tahun.

Menurut sumber anonim, investasi yang akan dikucurkan Softbank mencapai US$ 500 juta (Rp 7,6 triliun). Kendati demikian, rencana itu masih belum sepenuhnya selesai dan masih dalam tahap pembahasan tingkat akhir.

"Saat penutupan nanti, ada kemungkinan sejumlah perusahaan lain juga akan berinvestasi ke Grab," tutur sumber tersebut seperti dikutip dari Financial Times.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya