Cara Ma'ruf Amin Luruskan Berita Miring Tentangnya

Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin memiliki perhatian utama pada media cetak, khususnya koran.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 11 Des 2018, 18:17 WIB
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Ratu Annisaa Suryasumirat)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin memiliki perhatian utama pada media cetak, khususnya koran. Menurutnya, koran masih diperlukan sebab isinya tidak sekedar informasi namun juga analisa.

Ma'ruf Amin tampak membaca sejumlah koran di rumahnya sembari menunggu kehadiran tamu Keluarga Besar Nahdlatul Ulama se-Tangerang Selatan.

"Saya masih membaca koran tiap pagi. Saat baca koran saya nggak pakai kacamata," kata dia di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Ma’ruf mengaku selalu membaca koran sekitar setengah jam untuk mengetahui berita aktual.

"Saya baca semua. Yang positif dan negatif. Kalau ketemu yang negatif, nanti saya coba luruskan yang miring-miring itu," lanjutnya.

Menurutnya, sorotan redaksi editorial koran terhadap isu penting untuk disimak. Sebab, banyak manfaat yang didapatnya dari membaca koran.

"Di situ juga saya memperoleh informasi dan inspirasi. Apa yang harus diperbaiki. Jadi saya tertarik baca editorial," tambah Ma’ruf Amin.

 


Koran Era Digital

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat ngobrol santai bareng wartawan di rumahnya, Jakarta, Kamis (6/12). Ma'ruf bercerita tentang dirinya yang dikabarkan jatuh sakit. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Ma'ruf melihat tantangan koran saat ini seiring adanya perkembangan teknologi. Sebab koran memang terlihat lambat untuk pemberitaan dibandingkan media online.

Tetapi, menurut Ma’ruf, koran masih memiliki kelebihan untuk perihal analisa mendalam.

"Kalo online beritanya cepat. Orang sekarang pengen serba cepat. Namun koran masih diperlukan untuk menilai online. Koran penyeimbang informasi meski kalah cepat. Sekarang koran punya online sebagai penunjang,” tukas Ma’ruf.

“Koran masih diperlukan untuk bahasan mendalam. Kalau mau cepatnya aja ya baca di online. Kalau lebih mendalam di koran meskipun koran ada keterbatasan karena harus dicetak," lanjutnya.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya