Buka Kongres IAI, Jokowi Mau Akuntan Bangun Etika Sosial

Akuntabilitas adalah kata kunci dalam pengelolaan keuangan, baik dalam pengelolaan keuangan negara maupun pengelolaan perusahaan atau korporasi.

oleh Merdeka.com diperbarui 11 Des 2018, 16:51 WIB
Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo berdiskusi dengan masyarakat kreatif Bandung di Simpul Space, BandungSabtu (10/11). Jokowi berdialog dengan masyarakat kreatif Bandung dalam upaya mengembangkan ekonomi digital. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres XIII Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Istana Negara, Jakarta. Pria yang akbar disapa Jokowi ini mengaku sangat mendukung program sertifikasi akuntan.

"Saya sangat mendukung program IAI percepat program sertifikasi agar akuntan di negara kita punya kreatifitas, keterampilan, invasi, daya saing," ucapnya saat memberikan sambutan, Selasa (11/12/2018).

Jokowi menyebut, sertifikasi akuntan mendorong penciptaan ekosistem pemeriksaan keuangan yang akuntabel, efisien, dan cepat. Dia juga menyebut, akuntan memilik peran penting untuk pembangunan yang berkesinambungan karena ekonomi negara yang sehat dan efisien harus memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas.

"Di sini lah letak sentral akuntan agar ekonomi negara dikelola dengan sehat," ujar dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, akuntabilitas adalah kata kunci dalam pengelolaan keuangan, baik dalam pengelolaan keuangan negara maupun pengelolaan perusahaan atau korporasi. Menurut Jokowi, akuntabilitas tidak hanya menyajikan laporan keuangan yang wajar tapi juga berfungsi bagi pemangku kepentingan untuk terhindar dari

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tidak Sekedar Patuh

(Foto: bahrun.najach/instagram.com)

upaya penyelewenangan dan penyimpangan dan dalam pengelolaan keuangan.

Jokowi menginginkan sistem akutansi saat ini tidak sekadar membangun kepatutan, tetapi juga etika sosial.

"Sistem akuntansi yang membangun etika sosial termasuk etika dalam birokrasi dan korporasi menghargai kesederhanaan, menghargai moralitas publik, keadilan sosial, dan dipandu dengan keteladanan kita semu," pungkas dia.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya