Pembesut Layar Huawei Denda Karyawan yang Pakai iPhone

Perusahaan pembesut layar LCD Huawei bakal menerapkan denda kepada karyawan yang membeli smartphone iPhone.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Des 2018, 07:00 WIB
IPhone XS (kiri) dan XS Max diperlihatkan saat peluncuran produk baru Apple di California (12/9). iPhone XS dan XS Max tersedia tiga warna (gold, silver, abu-abu) dan tiga konfigurasi memori (64GB, 256GB, dan 512GB). (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Liputan6.com, Jakarta - Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok memang tak secara langsung berpengaruh ke pasar smartphone. Namun tensi antara keduanya memanas.

Kini, pemerintah AS menekan dengan melakukan pelarangan terhadap merek smartphone Tiongkok, termasuk Huawei.

Nah, pada saat Huawei menghadapi masalah yang merugikan bisnis perusahaan, mitra bisnisnya Huawei pun melakukan pembelaan yang cukup ekstrim.

Mitra bisnis, dalam hal ini adalah pembesut layar LCD untuk smartphone Huawei, yakni Menpad. Perusahaan pembesut layar LCD berbasis di Shenzhen, Tiongkok, ini menerapkan kebjikan baru kepada karyawan.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Gizmochina, Rabu (12/12/2018), Menpad kini bakal menerapkan denda bagi karyawannya yang membeli smartphone milik Apple, iPhone.

Menurut laporan, Menpad telah meminta kepada karyawannya untuk tidak membeli iPhone. Jika para karyawan tetap membeli smartphone asal AS itu, mereka akan dikenai denda sesuai dengan harga jualnya di pasaran.


Denda Dipotong dari Gaji?

Sebuah iPhone X terbaru dipajang di gerai iBox, Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X dijual dengan harga 15 hingga 20 juta rupiah tergantung kapasitas memori. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Belum jelas bagaimana perusahaan akan mengenakan denda, namun bisa saja dipotong dari gaji karyawan yang melanggar.

Tak berhenti di situ, Menpad juga menawarkan insentif bagi karyawan yang membeli smartphone Huawei dan ZTE. Menpad mengatakan, akan memberikan subsidi 15 persen bagi karyawan yang membeli kedua merek smartphone tersebut.

Untuk menunjukkan nasionalisme kepada negara dan perusahaan Tiongkok, Menpad mengatakan, akan berhenti membeli produk-produk Amerika seperti peralatan kantor, komputer, dan mobil.


Lipat Gandakan Bonus

Seorang pengunjung melihat ponsel Huawei P20 Pro di Jakarta, Kamis (28/6). Huawei P20 Pro resmi dipasarkan dan dibanderol seharga Rp 11.999.000 di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut disebutkan, Menpad melipatgandakan komisi penjualan kepada setiap karyawan yang berhasil menjual produk mereka ke AS.

"Jika karyawan sendiri membeli iPhone untuk diri mereka, perusahaan akan menjatuhkan denda 100 persen dari harga smartphone tersebut. Langkah-langkah ini akan berlaku selama tiga tahun, efektif pada 7 Desember 2018," kata Menpad dalam keterangannya.


Minta Dukungan Pemasok

Huawei (Foto: Huawei)

Sebelumnya, Huawei mengeluarkan surat terbuka untuk pemasok mereka di seluruh dunia.

Huawei mengkritik Amerika karena menekan perusahaan dari segala lini. Bahkan, Huawei juga meminta dukungan kepada pemasok mereka.

Surat tersebut dikeluarkan setelah Kanada mengkonfirmasi, otoritas mereka menahan CFO sekaligus putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou. Belum lagi, atas permintaan pemerintah AS, Meng diminta untuk diekstradisi ke wilayah AS.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya