Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri peluncuran digitalisasi pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Dhanapala, Jakarta, Selasa (11/12/2018). Peluncuran digitalisasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah mempermudah penyaluran UMi.
Di tengah peluncuran sistem digitalisasi tersebut, ada beberapa hal yang menarik perhatian Sri Mulyani. Salah satunya candaan yang disampaikan oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo, Anang Latif sebelum dirinya memberikan sambutan.
"Jokes-nya Latif, soal 'saya sering sampaikan supaya bapak-bapak jangan sering ke luar kota nanti istrinya nikah lagi'. Saya rasa itu jokes yang sangat seksis. Saya sampaikan ini sebagai bentuk keberpihakan kepada perempuan menjaga martabat mereka tidak hanya sebagai objek," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Selain candaan, Sri Mulyani juga menegur Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Marwanto Harjowiryono soal penayangan video UMi yang hanya melibatkan laki-laki. Padahal, selama ini peserta UMi paling banyak perempuan.
"Hanya yang saya sayangkan Pak Marwanto, video pertama diperlihatkan bagaimana kredit ultra mikro itu semua laki-laki. Salah total itu. Salah sekali karena saya tahu, para pelakunya itu perempuan. Jadi tolong yang buat video pertama dikoreksi mindset-nya," kata dia.
Sri Mulyani melanjutkan, untuk program UMi ini sebenarnya 90 persen melibatkan perempuan. Perempuan memanfaatkan UMi untuk menambah penghasilan dalam rumah tangganya.
Reporter: Anggun P.Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Sri Mulyani Bakal Surati Pemda yang Hobi Plesiran ke Jakarta
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti temuan informasi bahwa ada kepala daerah yang mengunjungi kementeriannya sebanyak 46 kali dalam setahun terakhir. Padahal sebenarnya hal ini tak perlu terjadi sebab hanya akan menghabiskan anggaran.
Sri Mulyani mengatakan, ke depan akan mengedarkan surat kepada kepala daerah agar tidak selalu hadir ke Jakarta bertemu dengan Kementerian Keuangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan tidak terjadi pemborosan anggaran.
"Jadi, dengan adanya pernyataan dan temuan ini juga surat yang disampaikan dirjen, oleh saya nanti kepada kepala daerah. Sebetulnya untuk memberikan kepastian bahwa berhubungan dengan Kemenkeu anda tidak perlu harus mengirimkan orang setiap bulan 2 atau 3 kali dan kemudian dengan rombongan yang banyak menghabiskan anggaran mereka," ujar dia di Jakarta, Senin 10 Desember 2018.
Sri Mulyani tidak menyebut siapa saja pemerintah daerah yang memiliki hobi berkunjung ke Kantor Kementerian Keuangan. Meski demikian, mungkin selama ini pemerintah daerah merasa keluhannya tidak didengar bila tidak datang langsung.
"Saya nggak nyebutin. Ada beberapa pemda yang melakukan seperti itu. Tapi itu kan enggak selalu mengatakan bahwa itu jelek. Mungkin selama ini mereka tidak tahu bagaimana berhubungan dengan Kemenkeu. Mereka menganggap kalau tidak datang sendiri tidak akan mendapat pelayanan," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun menambahkan, upaya Kementeriannya mengingatkan kepala daerah merupakan pembelajaran yang baik. "Saya rasa itu pembelajaran yang baik. Dan kita akan coba lakukan untuk pemerintah daerah agar semakin baik," tandasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement