Liputan6.com, Mexico City - Sebuah ledakan kembang api besar dalam sebuah prosesi di sebuah gereja Meksiko menewaskan tujuh orang. Insiden tragis itu terjadi pada Selasa 11 Desember 2018.
"Sekitar 50 orang terluka," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (12/12/2018).
Dua anak berusia 11 dan 12 tahun termasuk di antara mereka yang tewas dalam kecelakaan akibat kembang api t ersebut. Insiden itu dilaporkan terjadi sekitar fajar di San Jose paroki atrium di Tequisquiapan, sekitar 145 km barat laut Mexico City.
Baca Juga
Advertisement
"Sejumlah anggota paroki menyumbangkan kembang api untuk sebuah festival, tetapi 'ada yang tidak beres dan meledak', kata Gabriel Bastarrachea, pejabat tanggap darurat untuk negara bagian Queretaro.
Sebuah video yang dipasang di media sosial menunjukkan orang-orang berbaris menuju gereja dalam prosesi meriah, ketika tiba-tiba ledakan besar yang memicu api membuat mereka berlarian dan berteriak.
Peristiwa itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kecelakaan kembang api mematikan di Meksiko, di mana industri berkembang yang berbahaya itu memasok sejumlah bahan peledak berwarna-warni ujung untuk merayakan liburan dan festival.
Setidaknya 24 orang tewas dalam serangkaian ledakan kembang api Juli lalu di Kota Tultepec di Meksiko tengah, dan 42 orang lainnya meninggal dunia ketika sebuah roket meledak pada Desember 2016 pada puncak kembang api Natal.
Saksikan juga video berikut ini:
Hancurkan Rumah
Sebelumnya, sebuah ledakan pabrik kembang api di Meksiko yang mengakibatkan sejumlah korban tewas. 14 orang, 11 di antaranya anak-anak.
Insiden terjadi kawasan miskin desa di Meksiko kala warga tengah mempersiapkan festival keagamaan.
Ledakan terjadi pada Senin 5 Mei 2017 malam di pedalaman Negara Bagian Puebla. Hal itu diungkapkan pejabat lokal Diodoro Carrasco.
Insiden itu terjadi di desa San Isidro, 270 kilometer timur Mexico City. Saat itu warga desa tengah mempersiapkan festival keagamaan yang akan diadakan pada 15 Mei mendatang.
Pemerintah lokal mengatakan kembanga api disimpan di sebuah rumah di belakang gereja yang akan jadi lokasi penyelenggaraan festival. Ledakan terjadi saat seseorang yang menyalakan salah satu sumbu. Rumah tersebut pun lalu hancur.
Sebelas dari 14 yang tewas adalah anak-anak berusia empat hingga 15 tahun. Demikian seperti dikutip dari The Guardian, Kamis 11 Mei 2017.
Sembilan di antaranya tewas di tempat dan lima di rumah sakit. Ledakan kembang api itu membuat 22 orang terluka, termasuk tiga anak-anak yang mengalami luka serius.
"Ini adalah tragedi. Mereka tewas karena tertimbun rumah," kata pejabat negara bagian Javier Lozano.
Untuk mengevakuasi korban, tentara dikerahkan. Sementara itu, gubernur negara bagian, Antonio Gali Fayad, berencana mengunjungi lokasi kecelakaan. Ia secara pribadi mengucapkan belasungkawa.
Kecelakaan ledakan kembang api lazim terjadi di Meksiko.
Pada Desember tahun lalu 42 orang dan 70 terluka dalam ledakan pasar kembang api San Pablito di kota Tultepec. Ledakannya menjadi pemandangan spektakuler.
Saat itu, pasar tengah ramai dengan orang yang tengah belanja persiapan Natal dan tahun baru.
Mereka yang selamat mendeskripsikan ledakan bak neraka.
Kota Tultepec terkenal dengan pabrik pembuatan kembang api semenjak Abad ke-19.
Pasar San Pablito sendiri pernah mengalami insiden serupa di masa lalu. Pada tahun 2005 dan 2006. Saat itu tak ada korban jiwa.
Industri kembang api telah membawa keuntungan sendiri bagi Meksiko, tiap bulannya negara itu meraup untung hingga US$ 10 juta.
Advertisement