Liputan6.com, Jakarta – Putri mahkota Kekaisaran Jepang, Masako Owada atau dikenal dengan [Putri Masako],(3803710 "") sedang mempersiapkan diri menjadi permaisuri pada April 2019. Putri Masako akan menjadi permaisuri ketika suaminya, Putra Mahkota Naruhito, menggantikan kepemimpinan ayahnya, Kaisar Akihito.
Dilansir BBC, pada Minggu 9 Desember 2018, Kaisar Akihito yang berusia 84 tahun akan segera turun takhta tahun depan karena faktor usia dan kesehatannya. Sementara, Putri Masako saat ini sedang menjalani perawatan mengatasi stres dan depresi.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, dia berjanji akan melakukan yang terbaik untuk melayani rakyat Negeri Matahari Terbit itu. Putri Masako diketahui mengalami gangguan depresi selama bertahun-tahun. Namun, Masako mengatakan dia perlahan-lahan sudah pulih dan mencoba untuk melakukan lebih banyak tugas kerajaan.
Putri Masako menempuh pendidikan di Harvard dan Oxford. Dia memiliki karier yang cemerlang sebagai diplomat sebelum menikah dengan Putra Mahkota Naruhito pada 1993.
Namun, ibu satu anak itu berjuang untuk mengatasi tantangan hidup di rumah tangga kekaisaran Jepang yang terkenal konservatif. Hal itu diyakini membuat Masako sering dilanda depresi.
Tim dokter kerajaan mengatakan bahwa Putri Masako menderita stres dan sering dilanda kecemasan. Dalam pernyataan terbarunya di hari ulang tahunnya ke-55 pada 9 Desember kemarin, Putri Masako mengatakan bahwa kesehatannya mulai membaik.
"Kondisi saya sudah semakin baik dan saya senang karena dapat melakukan lebih banyak tugas resmi daripada sebelumnya, sedikit demi sedikit tentunya," tuturnya. Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, dokter pribadinya menegaskan kalau sang putri sudah diizinkan unttuk melanjutkan perawatannya, dan tidak mengalami terlalu banyak tekanan.
Menurut mereka, Putri Masako masih dalam tahan pemulihan, dan ada pasang surut tertentu pada kondisi wanita yang akan menjadi permaisuri kekaisaran Jepang pada April 2019 mendatang.
Saksikan video pilihan di bawah ini: