Liputan6.com, Jakarta Demi mendukung target untuk mencapai 40 persen kebutuhan susu domestik pada 2025, pemerintah Indonesia mengembangkan cetak biru untuk menumbuhkan industri susu di Indonesia. Selain target meningkatkan konsumsi susu, produksi dan kesejahteraan peternak sapi perah lokal juga harus ditingkatkan.
Advertisement
Untuk itu, Pemerintah Belanda ikut mendukung adanya hal tersebut. Salah satunya dengan mensponsori didirikannya Desa Susu (Dairy Village) yang merupakan hasil kerja sama PT Frisian Flag Indonesia (FFI) dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Jawa Barat.
"Pemerintah Belanda mendukung setiap inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak di Indonesia. Peternak sapi perah telah menjadi salah satu fokus kami," ujar Counsellor for Agriculture dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda Louis Beijer dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu (12/12/2018).
Beijer, mengatakan, pendirian Dairy Village tersebut akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan industri susu dan masa depan peternakan sapi perah Indonesia. Hal tersebut akan berperan sebagai model, untuk segala aspek dari produksi yang berkelanjutan dan memungkinkan para peternak sapi lokal untuk menjalankan bisnisnya secara optimal, sekaligus meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produksi susu segar mereka.
Simak juga video menarik berikut ini:
Meningkatkan produksi susu
Desa susu yang terletak di Ciater, Jawa Barat sendiri dibangun sebagai proyek percontohan peternakan sapi perah independen untuk mengatasi tantangan peternakan sapi perah lokal.
"Lahan peternakan ini ditujukan khusus untuk peternakan sapi perah lokal dan akan dikelola langsung oleh Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara Lembang, melalui kerjasama erat dengan FFI," kata Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia Maurits Klavert.
"Kami berkeinginan untuk tumbuh lebih kuat bersama-sama melalui upaya pemberdayaan peternak sapi perah secara berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam menghasilkan susu dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi, melalui konsep Dairy Village," tambah Klavert.
Advertisement
Mendapat pelatihan
Ketua KPSBU Dedi Setiadi mengatakan, pihaknya bersyukur dengan adanya kerjasama yang lebih tinggi antara KPSBU dengan FFI.
"Dairy Village adalah inisiatif dari FFI yang tidak hanya akan memberdayakan para peternak sapi perah kami, tetapi juga membawa inovasi yang akan mendorong peternak sapi perah untuk menerapkan praktik peternakan sapi perah yang baik dalam bisnis mereka," kata Dedi.
Para peternak di Dairy Village ini nantinya akan mendapatkan pelatihan intensif mengenai praktik peternakan yang baik. Selain itu, mereka juga bisa bergabung menjadi anggota koperasi di Desa Susu tersebut.
“Melalui Dairy Village, kami ingin mendukung peternak sapi perah dengan pembelajaran dan pengawasan yang berkelanjutan dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga dalam jangka panjang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Maurits.