Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jendral Partai Amanat Nasional (Sekjen PAN), Eddy Soeparno, menyatakan akan memberi sanksi tegas kepada kadernya yang membelot mendukung capres lain. Itu dinailai karena sudah keluar dari keputusan yang telah diambil pengurus tingkat pusat.
"Saya rasa bukan cuma PAN saja, parpol lain atau institusi mana pun memiliki aturan main. Jadi kalau ada kader yang tidak taat terhadap keputusan partai tentu akan berlaku mekanisme punishment yang sudah diatur melalui peraturan organisasi dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART)," ungkap Eddy Soeparno, saat hadir dalam acara Latihan Kader Amanat Dasar di Karawang, Rabu (12/12/2018).
Advertisement
Hal itu terkait dengan sikap Ketua DPW PAN Kalimantan Selatan, Muhidin dan Ketua DPD Tanah Bumbu, Kalsel yang juga Bupati Tanam Bumbu Sufiar Noor, yang mendeklarasikan dukungan untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Eddy mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi sesuai AD/ART partai. Keputusan itu dilakukan melalui proses pembahasan di tingkat pengurus.
"Sanksi kepada Kader PAN yang membelot dalam Pilpres, tetap akan diberlakukan, hingga sanksi pemecatan oleh partai, " tegas Eddy.
Kader PAN Jabar Solid
Sanksi itu, kata Eddy, akan diterapkan kepada kader PAN Kalsel setelah data dan masukan secara komprehensif diterimanya sebagai pertimbangan dalam penetapan sanksi kepada kader yang membelot.
Eddy menyakini untuk kader PAN Jawa Barat, hingga kini belum ada indikasi akan membelot ke pasangan di luar keputusan rakernas PAN 2018. Kader PAN Jabar masih solid hingga 100 persen.
"Kader PAN Jabar masih solid untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi, " jelas dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement