Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan akan menghapuskan dualisme di Batam dengan mengalihkan kewenangan yang selama ini melekat pada Badan Pengusahaan (BP) Batam atau BP Batam kepada Pemerintah Kota Batam.
Hal ini usai mendengarkan informasi dari dunia usaha dan keterangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
"Tadi Presiden dan Wapres memutuskan dualisme itu harus segera dihilangkan. Itu berarti hanya ada satu, enggak boleh dua. Segera hilang,” ujar Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, seperti dikutip dari laman Setkab, Rabu (12/12/2018).
Ia menambahkan, sebagai jalan cepatnya, kewenangan sebagai BP Batam sebagai tangan pemerintah di daerah itu akan dilaksanakan, akan dirangkap oleh Wali Kota Batam. “Sehingga jadi satu dia tangannya, enggak dua,” tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
Mengenai masalah izin, menurut Darmin, dari sekarang pun sudah ada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di sana.”Kalau sekarang masih ada dua lantai, nantinya mungkin jadi satu lantai,” kata Darmin.
Ia menegaskan, pengalihan kewenangan BP Batam kepada Pemerintah Kota Batam itu akan segera dilaksanakan.
Ia mengakui, saat ini masih harus ada pencatatan macam-macam yang harus diselesaikan dan disiapkan legalnya. Akan tetapi, ia meyakinkan akan diselesaikan segera. "Kita akan usahakan ya begitu tahun baru sudah satu tangan," tutur dia.
Saat ditanya apakah dengan demikian BP Batam dibubarkan, Darmin menjawab singkat. “Lebih kurang akan begitu,” tutur dia.
Lapor Kondisi Ekonomi, Kepala BP Batam Temui Menko Darmin
Sebelumnya, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, mendatangi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Lapangan Banteng, Jakarta.
Kedatangan Lukita untuk melaporkan kondisi pertumbuhan ekonomi di Batam terkait dengan rencana peralihan status Batam sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Dalam pertemuan ini, dia memaparkan bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi di kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau tersebut tumbuh cukup baik, bahkan mencapai dua kali lipat.
"Dari sisi pertumbuhan ya tahun lalu kan di bawah 2 persen, sekarang 3 kuartal pertama ini rata-rata 4,24 persen," kata Lukita saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018.
Dia optimistis pertumbuhan ekonomi di kota industri tersebut dapat mencapai angka 4,4 persen hingga akhir tahun ini. Faktor pendorongnya adalah dari sektor pariwisata.
"Dan saya berharap di kuartal IV ada dorongan lebih jauh karena meningkatnya tourism. Kegiatan pariwisata sama belanja dari pemerintah, jadi saya berharap di angka 4,4 persen dari angka yang tahun lalu, sekitar 1,7 persen," ujarnya.
Untuk tahun depan, Lukita menargetkan angka 7 persen untuk pertumbuhan ekonomi di Batam. Dia optimistis didorong oleh banyaknya jumlah tenaga kerja dengan banyaknya proyek pembangunan yang akan dimulai tahun depan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement