Liputan6.com, Jakarta - Selama bertahun-tahun, banyak penggemar superhero yang punya pandangan miring terhadap Aquaman. Superhero dengan alter-ego bernama Arthur Curry tersebut, kerap diolok-olok, dianggap tak sekeren jagoan Justice League lain seperti Batman atau Superman.
Hal ini tampaknya mulai berubah sejak Aquaman mulai dimasukkan ke jagat film-film pahlawan DC.
Lihat saja penampakan Jason Momoa, sang pemeran Aquaman yang berotot, gondrong, dan penuh tato. Sekali pandang, hilang sudah anggapan bahwa Aquaman adalah tokoh yang lembek. Sayang, penampilan Aquaman sebagai superhero yang digdaya tak berhasil ditampilkan dalam film Justice League.
Lantas bagaimana dengan film solo Aquaman yang baru saja dirilis pada hari ini, Rabu (12/12/2018) di Tanah Air?
Baca Juga
Advertisement
Rencana Menyerang Daratan
Arthur Curry (Jason Momoa), adalah manusia yang memiliki darah Atlantis di dalam dirinya. Sang ayah adalah manusia biasa, sementara ibunya adalah Atlanna (Nicole Kidman), sang Ratu Atlantis.
Ia besar dengan kebencian terhadap orang-orang dari kampung halaman Atlanna, yang ia anggap telah membunuh sang ibu. Meski begitu, ia tetap memanfaatkan kekuatannya untuk membantu sesama. Alhasil, ia mendapat julukan Aquaman.
Nun jauh di bawah laut, adik tiri Aquaman, Orm (Patrick Wilson), berniat untuk menyerang daratan yang dianggap telah merusak lautan. Untuk menggolkan rencananya tersebut, ia membutuhkan dukungan dari para penguasa lain di bawah laut.
Mera (Amber Heard), putri salah satu kerajaan di bawah laut, tak setuju dengan rencana ini. Diam-diam ia menemui Aquaman untuk menggagalkan rencana ini.
Advertisement
Karakter yang Menyenangkan
Bila Anda termasuk penonton yang berharap banyak tentang ide cerita yang baru dan segar dalam Aquaman, silakan lupakan saja.
Dari segi plot, Aquaman memang sangat mudah ditebak. Setengah jam film diputar, Anda mungkin bisa menebak keseluruhan plot dengan benar. Mungkin, ini karena Aquaman didesain sebagai pembuka cerita tentang sang penguasa Atlantis tersebut. Kita cuma bisa berharap kisah Aquaman bakal dieksplorasi menjadi lebih kompleks dalam sekuelnya mendatang.
Lantas, apakah film ini jadi tak menarik untuk ditonton? Tidak juga. Terutama, karena karakter utama dalam film ini diplot dengan menarik. Ada Aquaman yang maskulin namun kerap bersikap konyol. Juga Mera, putri kerajaan yang cantik namun perkasa, jauh dari stereotip seorang damsel in distress yang perlu diselamatkan.
Tokoh Aquaman pun kini terlihat cukup bertaji, tanpa terlihat terlalu kuat secara berlebihan. Tak hanya memperlihatkan kekuatan superhero ini, Jason Momoa pun cukup berhasil memperlihatkan sisih rapuh karakter ini, tanpa terlalu berlebihan.
Tak Hanya Humor
James Wan, sang sutradara yang sebelumnya mengarahkan dua film The Conjuring, juga meramu Aquaman dengan elemen humor yang cukup kental. Terutama, bahan candaan yang muncul dalam interaksi Mera - Aquaman yang kerap memancing tawa.
Tak hanya humor, Aquaman, juga menyelipkan sedikit pesan tentang kerusakan di lautan yang dibuat manusia. Film ini juga mengangkat sebuah topik yang cukup familiar, yakni mengenai krisis identitas yang dihadapi seseorang yang 'berdarah campuran'.
Kesimpulannya, apakah Aquaman adalah sebuah film yang bagus? Hal ini masih bisa diperdebatkan. Namun, film ini dipastikan bakal bisa menghibur banyak orang.
Advertisement