Panik, Inter Milan Tersingkir dari Liga Champions

Inter Milan langsung gugup saat PSV Eindhoven mencetak gol terlebih dahulu.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2018, 21:20 WIB
Para pemain Inter Milan tampak lesu usai gagal mengalahkan PSV Eindhoven pada laga Liga Champions di Stadion San Siro, Italia, Selasa (11/12). Kedua tim bermain imbang 1-1. (AP/Luca Bruno)

Liputan6.com, Jakarta Inter Milan gagal melangkah lebih jauh di Liga Champions. Kepastian ini menyusul kegagalan Inter untuk mengalahkan PSV Eindhoven pada matchday keenam Liga Champions, Rabu (12/12/2018) dini hari WIB.

Menurut sang pelatih, Luciano Spalletti, penyebab kegagalan Inter lantaran timnya terlihat panik usai tim tamu mencetak gol lebih dulu.

Inter Milan butuh kemenangan saat menjamu PSV di Giuseppe Meazza dalam laga terakhir Grup B, Rabu (12/12/2018) dini hari WIB. Akan tetapi mereka justru hanya mampu bermain imbang 1-1.

Inter Milan tertinggal lebih dahulu dari PSV ketika Hirving Lozano mencetak gol pada menit ke-13. Tuan rumah pada akhirnya bisa menyamakan skor melalui Mauro Icardi di menit ke-73.

Gol yang dicetak Icardi tersebut ternyata tidak mampu meloloskan La Beneamata ke babak selanjutnya. Inter Milan tereliminasi setelah finis di posisi ketiga klasemen akhir Grup B dengan 8 poin. Meski punya poin yang sama dengan Tottenham Hotspur, namun Inter kalah dalam selisih gol laga tandang.

 

 

 


Inter Panik

Gelandang Inter Milan, Ivan Perisic, menghadang pemain PSV Eindhoven, Pablo Rosario, pada laga Liga Champions di Stadion San Siro, Italia, Selasa (11/12). Kedua tim bermain imbang 1-1. (AP/Luca Bruno)

Spalletti pun membeberkan alasan dibalik kegagalan Inter meraih kemenangan atas PSV. Menurutnya, tim asuhannya itu tidak mampu melawan kepanikan dan ketegangan.

"Kami tidak bermain setenang yang seharusnya setelah gol mereka. Kami menjadi panik dan kehilangan bola terlalu banyak," kata Spalletti di situs resmi Inter.

"Permainan kami menjadi tidak terorganisir dari sudut pandang taktik, dan menghabiskan terlalu banyak energi untuk mengejar mereka saat terjadi serangan balik. Ini bukan cara yang tepat untuk mengontrol sebuah pertandingan."


Mempersulit Diri

Spaletti mengatakan bahwa sejatinya Inter menciptakan beberapa peluang untuk menang. Akan tetapi, Inter kurang bisa mengendalikan situasi sehingga meraih hasil yang tidak diharapkan.

"Situasinya menjadi tidak nyaman setelah kebobolan dan pertandingan larut di kepanikan. Kami mempersulit diri kami sendiri karena beberapa gangguan dan kelalaian,' lanjutnya.

"Kami melakukan lebih sedikit daripada yang biasa dilakukan, tetapi kami pantas untuk mendapatkan lebih dari respons terakhir. Kami menciptakan beberapa peluang emas untuk bisa menang. Kami kurang bijak saat berada dalam kendali."

Sumber: Bola.net

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya