BP Batam Dibubarkan, Batam Bakal Kebanjiran Investasi

BP Batam dibubarkan, sejumlah industri kini siap menambah investasinya.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Des 2018, 18:24 WIB
Plang nama yang berada di jembatan Barelang di Batam, Kepri (15/4). Jembatan ini menghubungkan sejumlah pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, pembubaran Badan Pengusahaan (BP) Batam akan berdampak positif bagi investasi di Batam. Terlebih sejumlah industri kini siap menambah investasinya di wilayah yang berbatasan laut dengan Singapura tersebut.

Dia mengungkapkan, sejumlah industri di Batam merupakan industri dengan teknologi tinggi. Industri-industri tersebut ingin terus meningkatkan investasinya asalkan iklim investasi di Batam terus membaik.

"Di Batam ini sudah ada industri 4.0, seperti ada Schneider Electric, ada Infineon, itu semua mereka ingin lakukan ekspansi. Dan kawasan Nongsa akan menjadi Digital Hub. Tentu ini akan kita perbaiki situasi iklim yang kondusif," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Airlangga mengatakan, selain ekspansi, ada sejumlah investor baru yang ingin masuk ke Batam. Investor tersebut umumnya di sektor industri digital.

"Industri digital, tapi ini kan menunggu revisi PP 82 ini yang sedang dibahas. (Komitmen investasi di Batam) Kayak McDermott mereka ada tambahan order lagi, jadi mereka nambahkan tenaga kerja. (Total investasinya)‎ Kita lagi hitung," ungkap dia.

Sementara terkait dengan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, menurut Airlangga hal tersebut bukan menjadi masalah bagi investor. Yang diinginkan oleh para investor di Batam adalah kemudahan izin investasi.

"Pengusaha yang paling penting ingin tidak ada dualisme, ease of doing business ada kepastian," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya