Ini 4 Karakter Pegawai yang Dicari Direktur Google

Karakter pegawai yang disukai direktur Google.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Des 2018, 20:00 WIB
Google rilis data tren traveling masyarakat Indonesia berdasar aktivitas pencariannya. (Foto: unsplash.com)

Liputan6.com, Mountain View - Zaman sekarang, muncul beberapa titel yang nyeleneh seperti "chief inspiration officer" dan "chief rock star". Penelitian menunjukkan nama-nama tersebut dapat membentuk cara berpikir pegawai mengenai pekerjaan, contoh "marketing brand manager" diubah menjadi "brand evangelist".

Dilansir Business Insider, bagi seorang bos di Google, julukan demikian tidaklah membuatnya tertarik. Cukup empat hal yang ia butuhkan pada seorang pegawai: rendah hati, peduli dengan rekan kerja, fokus pada pengguna, serta berani berpikir berbeda.

"Sejujurnya, saya bukan penggemar orang ketika mereka sangat penuh sesumbar ... atau mungkin terlalu percaya diri tentang sesuatu, dan kemudian saya menelitinya dan saya sadar orang-orang seperti itu ternyata tidak memiliki pengalamannya," ujar Lilian Rincon, direktur produk manajemen untuk program Google Assistant.

Selanjutnya, Rincon beruntung bisa bekerja dengan orang-orang yang tidak hanya pintar, tetapi juga rendah hati dan ingin menolong satu sama lain. Tak lupa, ia mengapresiasi pegawai yang peduli mengenai pengguna.

"Saya pikir ini adalah kombinasi memiliki fokus pada pengguna dan memastikan kamu peduli dengan orang yang bekerja bersamamu," jelasnya.

Satu hal lagi yang Rincon inginkan adalah pegawai Google yang berani berpikir berbeda ketimbang bertindak dan merasakan hal yang sama.

"Saya suka memastikan bahwa kamu memiliki orang yang bisa mendorong satu sama lain untuk berpikir sedikit berbeda, dan semua orang bertingkah dan merasakan dengan sama," jelasnya.


Studi: Beri Hadiah kepada Pegawai Bisa Tambah Semangat Kerja

Ilustrasi hadiah. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

Masih membahas kepegawaian, ternyata untuk membuat pegawai semangat tak cukup hanya memberi kata-kata motivasi, sesuatu yang lebih efektif adalah memberikan hadiah. Hasilnya, pegawai pun akan lebih bekerja keras.

Dilansir The Ladders, hadiah memberikan efek tak kasat mata, yakni terkait mood dan semangat di kantor. Survei Hawk Incentive menemukan 70 persen pegawai menjadi ingin bekerja lebih keras lagi setelah mendapatkan hadiah dari bos. 

Hadiah di sini mengacu kepada hadiah di waktu liburan. Sayangnya, masih sedikit pegawai yang menyadari pentingnya hal ini.

"Semangat pegawai itu penting. Hadiah liburan dimaksudkan untuk berterima kasih para pegawai atas kontribusi mereka sepanjang tahun dan memotivasi mereka untuk terus bekerja keras di masa yang akan datang," ujar Theresa McEndree, wakil presiden pemasaran Blackhawk Network, seperti dikutip Yahoo! Finance.

McEndree melanjutkan, pegawai ingin merasa diapresiasi dan pemberian hadiah bisa menandakan hal tersebut. 85 persen pegawai yang disurvei berharap mendapat hadiah liburan dari bos membuat  merasa dihargai dan 70 persen jadi ingin bekerja lebih keras.

Sayangnya, masih sedikit pegawai yang berpikir ke arah itu. Survei menyebut hanya 41 persen pegawai yang memberikan hadiah untuk liburan tahunan, dan hanya 43 persen pegawai yang mendapat hadiah liburan. Padahal, hadiah liburan adalah jenis reward yang para pegawai ingin dapatkan.

Untuk jenis hadiah yang diinginkan, gift card menjadi pilihan pegawai. Pemberian hadiah pun bisa serasa lebih personal bila dibagikan langsung oleh supervisor atau manajer mereka.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya