Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada perdagangan saham Kamis (13/12/18). Pergerakan IHSG akan didorong sentimen eksternal.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat menjelaskan, prospek kesepakatan Amerika Serikat (AS)-China usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertimbangkan intervensi dalam kasus penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei menuai sentimen positif. Ini juga menurut dia menjadi angin positif untuk kesepakatan perdagangan antar kedua belah pihak.
"IHSG masih akan bergerak menguat terbatas mengkonfirmasi penguatan dengan range pergerakan 6.067-6.155," ujar dia di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, menurut Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati, sentimen luar negeri kini bervariatif dengan kecenderungan menguat. Hal tersebut berkenaan dengan Cina yang tengah mematangkan pemangkasan tarif bea masuk.
"Pemerintah China terus mematangkan pemangkasan tarif bea masuk terhadap produk otomotif buatan AS. Pejabat perdagangan Cina dan AS dilaporkan melakukan komunikasi, tentunya hal itu menandakan dialog antara kedua negara," kata dia.
Adapun Suryo memperkirakan IHSG melaju positif dengan diperdagangkan pada level 6.062-6.099. Lebih lanjut Suryo menganjurkan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Sedangkan Lanjar merekomendasikan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), serta PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Pada Perdagangan Kemarin, IHSG Menguat
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing di pasar regular.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 12 Desember 2018, IHSG menguat 38,99 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.115,57. Indeks saham LQ45 menguat 0,61 persen ke posisi 975,25. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 236 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 164 saham melemah dan 128 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.118,22 dan terendah 6.084,33.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 455.996 kali dengan volume perdagangan 13,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10 triliun. Investor asing jual saham Rp 624,34 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.601.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian susut 0,10 persen. Sektor saham industri dasar menguat 1,68 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,51 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,94 persen.
Saham-saham yang bukukan penguatan terbesar antara lain saham ZONE naik 49,66 persen ke posisi Rp 446 per saham, saham SOTS melonjak 24,57 persen ke posisi Rp 436 per saham, dan saham KPAS mendaki 18,33 persen ke posisi Rp 710 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SQMI susut 25 persen ke posisi Rp 555 per saham, saham TFCO merosot 21,79 persen ke posisi Rp 610 per saham, dan saham APEX turun 13,57 persen ke posisi Rp 1.210 per saham.
Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,61 persen,indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,44 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 2,15 persen, dan bukukan penguatan terbesar.
Selain itu, indeks saham Thailand menguat 0,12 persen, indeks saham Shanghai naik 0,31 persen, indeks saham Singapura mendaki 1,14 persen dan indeks saham Taiwan naik 1,13 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, bila melihat pergerakan bursa saham regional cenderung menguat. Pelaku pasar global merespons positif keinginan China memangkas bea impor produk dari Amerika Serikat yang sebesar 40 persen menjadi 15 persen. Ini sebagai gencatan perang dagang antar kedua negara adidaya di bidang ekonomi tersebut.
“Dengan demikian, IHSG juga mendapatkan katalis positif sehingga menguat,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement