Soal Tagar SandiwaraUno, Tim Jokowi: Sandiaga Playing Victim

Tujuannya, kata Ace, demi membangun framing seakan-akan Sandiaga dizolimi oleh rezim Jokowi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Des 2018, 10:54 WIB
Gabungan Kelompok Tani se-Kota Batu dan Pelaku UMKM Malang, Jawa Timur curhat kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno tentang kondisi perekonomian. (Foto: Tim Prabowo-Sandiaga)

Liputan6.com, Jakarta - Video saat Sandiaga Uno berdialog dengan pedagang di pasar Kota Pinang Labuhanbatu, Sumatera Utara jadi viral. Ada pedagang yang memajang poster bertuliskan "Pak Sandiaga Uno, sejak kecil kami sudah bersahabat. Jangan pisahkan kami gara-gara pilpres, pulanglah!!!".

Imbas viralnya video itu pun berujung pada tagar #SandiwaraUno di Twitter pada Rabu 12 Desember 2018 malam yang menjadi trending topic. Warganet memajang tagar itu untuk merespons dugaan cawapres nomor urut 02 itu berakting menjadi korban penolakan.

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily pun yakin jika Sandiaga Uno tengah bersandiwara.

Tujuannya, kata dia, demi membangun framing seakan-akan Sandiaga dizolimi oleh rezim Jokowi.

"Terlalu kentara bahwa itu sandiwara," kata Ace dalam siaran persnya, Kamis (13/12/2018).

Hal itu bisa dilihat dari sejumlah video beredar mengenai kejadian di pasar tersebut. Ada yang mengaku disuruh untuk memasang tulisan di sebuah kertas karton yang isinya menolak kedatangan Sandiaga.

Dalam video seorang pria berkemeja hitam dan bertopi hitam diduga bernama Yuga, Koordinator Media Tim Sandiaga, melarang anggota timses Sandiaga ketika ingin mencopot poster penolakan. Poster yang sempat tercopot akhirnya ditempelkan lagi. Lalu Sandiaga mendatangi poster dan bertanya.

"Itu kan jelas sekali bahwa itu bagian dari playing victim," kata Ace Hasan Syadzily.

Playing victim artinya adalah seolah-olah menjadi korban.

"Kami ingin tegaskan bahwa ya boleh lah berskenario, tapi harus lebih canggih, lebih kreatif untuk membuat skenario itu. Menurut saya lebih kreatif untuk berkampanye sehingga tidak terlihat mencari simpati dengan cara-cara seperti begitu," jawab Ace.

Kalau Sandiaga Uno mau, lanjutnya, harusnya seperti Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin, yang selalu dapat simpati karena membawa solusi. Bukan justru menimbulkan masalah seperti kebiasaan Prabowo dan Sandiaga.

"Benar apa yang dikatakan oleh Pak Jokowi. Ada orang datang ke pasar-pasar, kemudian membuat gaduh di pasar. Padahal beli juga nggak," kata Politikus Golkar itu.

"Pasar itu hanya dijadikan komoditas belaka."

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penjelasan Kubu Prabowo-Sandiaga

Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosdiade, mengaku bahwa tulisan yang dipajang di pasar tersebut sudah ada sejak Sandiaga Uno datang.

"Saya sudah tanya, jadi Bang Sandi dan teman-teman masuk (ke pasar) sudah ada poster itu. Oleh relawan mau dicopot, tapi Bang Sandi melarang," kata Andre.

Sandiaga melarang mencopot poster itu lantaran ingin menghargai perbedaan sikap politik masyarakat.

"Itu bagian dinamika. Kita ingin meskipun beda pendapat bekersama jangan sampai rusak," tandas dia.

Selain itu, kata Andre, Sandiaga Uno tak pernah melakukan pencitraan dengan merekayasa cerita.

"Bang Sandi bukan raja pencitraan, itu bukan gayanya Prabowo-Sandi," ucap Andre.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya