Liputan6.com, Jakarta - CEO Google Sundar Pichai, memberikan berbagai penjelasan di hadapan DPR atau House of Representative Amerika Serikat (AS) pada Selasa (11/12/2018).
Salah satunya terkait banyak foto Donald Trump yang muncul ketika melakukan pencarian dengan kata "idiot".
Penjelasan masalah kata "idiot" tersebut, berawal dari pertanyaan anggota dewan dari Demokrat, Zoe Lofgren, mengenai cara kerja algoritma mesin pencari Google.
"Jika kita mengetik kata 'idiot' di Google, gambar Donald Trump akan muncul. Bagaimana itu bisa terjadi? Bagaimana cara kerja pencarian sehingga bisa demikian?" katanya kepada Pichai seperti dikutip The New York Post, Kamis (13/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
Pichai pun mencoba menjelaskan cara kerja algoritma Google yang memperhitungkan 200 faktor, seperti relevansi, popularitas, dan bagaimana orang lain menggunakan istilah pencarian, untuk menentukan cara terbaik mencocokkan query hasil pencarian.
"Jadi bukan seseorang duduk di balik tirai untuk mencari tahu apa yang akan ditunjukkan kepada pengguna. Pada dasarnya ini adalah kompilasi dari apa yang dihasilkan pengguna, dan mencoba memilah informasi tersebut?" tutur Lofgren menanggapi penjelasan Pichai.
Pertanyaan Lofgren sendiri merupakan responsnya terhadap tuduhan Partai Republik, yang menyebut karyawan Google memanipulasi hasil pencarian untuk alasan politik.
Sidang yang seharusnya membahas soal privasi dan pengumpulan data ini, justru sebagian besarnya dilaporkan mengungkapkan pemahaman dasar anggota dewan tentang cara kerja internet dan memberikan platform bagi mereka untuk mengeluh tentang hasil pencarian yang tidak menguntungkan.
Google Diduga Manipulasi Hasil Pencarian
Lebih lanjut, anggota dewan dari Republik, Lamar Smith, menanyakan kepada Pichai kemungkinan adanya arahan kepada seorang karyawan Google untuk memanipulasi hasil pencarian.
Pichai pun mengatakan, tidak mungkin satu orang, atau bahkan sekelompok, melakukan itu karena ada begitu banyak langkah dalam proses hasil pencarian.
Smith tidak menerima penjelasan tersebut. Ia pun mengatakan, "Saya tidak setuju. Saya pikir manusia bisa memanipulasi proses. Pada dasarnya itu adalah proses yang dilakukan manusia".
Anggota dewan lain dari Republik, Steve Chabot, juga sependapat dengan koleganya.
Ia bahkan mengeluhkan tentang sejumlah artikel negatif di laman pertama, ketika melakukan pencarian tentang tagihan perawatan kesehatan Republik dan pemotongan pajak.
"Anggota kongres, saya mengerti frustasi ketika melihat berita negatif dan saya juga mengalaminya. Hal terpenting di sini adalah kami menggunakan metodologi kuat untuk merefleksikan apa yang dikatakan tentang topik tertentu di waktu tertentu. Kami mencoba melakukan secara objektif. Saya dapat pastikan bahwa kami melakukannya tanpa ada ideologi politik. Algoritma kami tidak memiliki sentimen politik di dalamnya," jelas Pichai.
Seorang anggota dewan dari Demokrat pun mengkritik keluhan Republik terkait mesin pencari Google.
"Jika kalian ingin hasil pencarian positif, maka lakukan hal positif. Jika tidak ingin mendapatkan hasil negatif, maka jangan lakukan hal negatif. Dan untuk beberapa kolega saya, jika kalian tidak ingin mendapatkan pemberitaan dan hasil pencarian buruk, jangan salahkan Google atau Facebook atau Twitter, pertimbangkan juga untuk menyalahkan diri kalian sendiri," ungkap Ted Lieu.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement