Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi berjanji akan mengucurkan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 34 triliun di 2019. Upaya ini dilakukan untuk menekan angka kemiskinan di Tanah Air.
"Karena kita tahu Rp 19 triliun di 2018, tahun depan meloncat jadi Rp 34 triliun," ungkap Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rangka Jambore Sumber Daya Program Keluarga Harapan Tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Advertisement
"Tahun depannya lagi enggak tahu melompat berapa lagi," sambungnya.
Mantan Wali Kota Solo ini berharap anggaran yang digelontorkan pemerintah digunakan tetap sasaran. Jangan sampai dana yang dikucurkan tidak sampai ke tangan keluarga penerima manfaat.
"Pastikan penyaluran dana itu bener-bener sampai ke penerima manfaat," tegas dia.
Jokowi menyadari tugas pendampingi PKH ke depan semakin berat. Sebab, jumlah keluarga penerima manfaat akan bertambah. Pada 2017, penerima PKH sebanyak 6 juta dan meningkat menjadi 10 juta di 2018.
"Kalau ini nanti sudah mapan, di 2020 saya ingin agar yang masuk dalam kotak keluarga miskin, kurang lebih 15,6 juta, itu semuanya harus dapat PKH," ujarnya.
Tak hanya mengucurkan anggaran yang cukup besar, Jokowi juga berencana mengirim pendamping PKH keluar negeriuntuk melakukan studi banding atau melanjutkan pendidikan. Jokowi telah memerintahkan Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita untuk menyeleksi pendamping PKH yang layak keluar negeri.
"Saya minta nanti ada seleksi di pendamping-pendamping PKH ini kita kirim keluar negeri. Bisa sekolah, maksudnya melanjutkan sekolah, bisa training, bisa melihat dan membandingkan negara lain itu," kata Jokowi.
Perangi Kemiskinan
Sebelumnya, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, PKH merupakan wujud dari komitmen dan keseriusan Jokowi dalam memerangi kemiskinan. Selain itu, PKH bertujuan untuk mempersempit kesenjangan di Indonesia.
"Tanpa komitmen dan political will yang tinggi dari bapak Presiden, jangkauan dan anggaran PKH tidak akan seluas dan sebesar seperti pada saat ini," ucap dia.
Menurut politikus Partai Golkar ini, ketika bangsa Indonesia dihadapkan pada goncangan dan ketidakpastian ekonomi akibat dinamika ekonomi global, Jokowi secara bertahap tetap mengeluarkan kebijakan dalam rangka penguatan PKH. Agus Gumiwang berharap, komitmen Jokowi ini didukung etos kerja pendamping PKH yang baik.
"Kita rapatkan barisan dan bersatu bersama Pak Jokowi dalam membangun masyarakat yang tangguh menuju Indonesia yang lebih maju," tuntasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement