Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah bergerak menguat pada perdagangan Kamis ini. mata uang rupiah mampu bertahan di area penguatan terhadap dolar AS menyusul berkurangnya kekhawatiran perang dagang.
Mengutip Bloomberg, Kamis (13/12/2018), rupiah dibuka di angka 14.542 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.597 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus menguat ke 14.492 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.492 per dolar AS hingga 14.555 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,92 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.536 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.577 per dolar AS.
Baca Juga
Advertisement
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, mata uang rupiah mampu bertahan di area penguatan terhadap dolar AS menyusul berkurangnya kekhawatiran perang dagang.
"Pasar merespons positif pemangkasan tarif impor oleh Tiongkok atas kendaraan dari AS," katanya dikutip dari Antara.
Kendati demikian, menurut dia, penurunan dolar AS itu relatif terbatas menyusul munculnya reaksi negatif atas sikap Presiden AS Donald Trump yang akan menuntut China atas tuduhan peretasan dan kegiatan spionase ekonomi AS.
Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar uang juga sedang mengantisipasi pertemuan Federal Reserve (Fed) pada pekan depan mengenai kebijakan suku bunganya pada tahun mendatang.
Dari dalam negeri, Reza Priyambada menilai sentimen mengenai makroekonomi Indonesia relatif kondusif dan stabil sehingga membuat laju rupiah bergerak menguat.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan pagi ini mata uang Asia seperti yen Jepang, dolar Hong Kong, dan dolar Singapura, kompak bergerak menguat terhadap dolar AS.
"Itu menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini dan dengan tetap dalam penjagaan Bank Indonesia," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rupiah Bakal di Posisi 14.900 per Dolar AS pada 2019
PT Bank Mandiri Tbk prediksi rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi 14.900 pada 2019.
Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, Anton Gunawan menuturkan, prediksi nilai tukar rupiah itu berbeda dengan prediksi pemerintah yaitu 15.000 per dolar AS yang tercantum dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.
Proyeksi Bank Mandiri tersebut dilihat berdasarkan perkiraan bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali ke level 3 persen hingga 3,5 persen.
BACA JUGA
"Dugaan kami rata-rata nilai tukar Rp14.900 per dollar. Bila APBN rata-rata pakai Rp15.000. Tapi dengan catatan (suku bunga acuan) The Fed naiknya tiga kali ya jadi 3 persen sampai 3,5 persen," kata dia, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (12/12/2018).
Selain itu, kata Anton, kondisi ekonomi global dan domestik yang mulai membaik juga akan mengurangi tekanan terhadap rupiah. Salah satunya indikator perbaikan adalah harga minyakyang diprediksi turun, lalu cenderung stabil.
"Masalah lain geopolitik, yang paling besar itu terkait kenaikan harga minyak. Di 2018 awal naik tinggi, tapi jelang akhir tahun kecenderungannya turun, sehingga lebih flat hingga tahun depan," tutur dia.
Advertisement