Polisi Temukan Tabung Diduga Helium dan Freon di Kamar Kos Eril Dardak

Polisi menemukan kondisi televisi di kamar tersebut dalam keadaan menyala. Penyidik, kata Irman, tidak menemukan tanda penganiayaan di tubuh Eril Dardak.

oleh Andrie Harianto diperbarui 13 Des 2018, 13:26 WIB
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami penyebab tewasnya adik Wakil Gubernur terpilih Jatim Emil Dardak, Eril Dardak, di kamar kosnya di kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat.

"Ada beberapa hal yang ditemukan di lokasi saat olah tempat kejadian perkara, ada tabung gas bertuliskan He, helium atau bukan belum dipastikan, dan tabung freon," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/12/2018).

Selain itu polisi menemukan kondisi televisi di kamar tersebut dalam keadaan menyala. Penyidik, kata Irman, tidak menemukan tanda penganiayaan di tubuh Eril Dardak.

Eril Ario Ristanto Dardak ditemukan meninggal dunia di kosnya tepatnya Kosan Kartifah Jalan Dago Asri I No 24 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Namun kerabat Eril mengatakan, dugaan penyebab meninggalnya Eril Dardak lantaran penyakit asma.

"Kemungkinan meninggal karena penyakit asma yang kambuh. Mengingat yang bersangkutan mengidap penyakit asma," terang salah satu kerabat almarhum Eril Ario Ristanto Dardak yang juga pengasuhnya, Sumarji, Rabu 12 Desember 2018.

Dia mengaku, berdasarkan kabar terakhir di keluarga, meninggalnya Eril Dardak ketika berada di kos-kosan dekat kampus tempatnya menuntut ilmu, Institut Teknologi Bandung (ITB). "Sebelum meninggal tidak berada di rumah Trenggalek maupun di Jakarta," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ditemukan Pertama

Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema. (Bola.com/Erwin Snaz)

Saksi bernama Rena Amelia mengungkap kronologi penemuan jasad Eril Dardak. Rena merupakan petugas house keeping atau kebersihan di tempat kos Eril Dardak kawasan Dago, Kota Bandung.

Rena mengungkap, sekitar pukul 11.45 WIB dirinya mengetuk pintu kamar kos Eril Dardak sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban. Ia lantas melapor kepada pengelola kos yang bernama Dini.

Tak lama kemudian, Rena memberitahukan juga kepada Mendi, seorang satpam. Selanjutnya Rena, Dini, dan Mendi mengecek dengan membuka pintu kamar korban menggunakan kunci cadangan.

Saat masuk, saksi melihat Eril tergeletak di lantai dengan wajah tertutup plastik keresek putih. Saksi pun langsung menghubungi Rumah Sakit Boromeus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya