Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menargetkan jumlah penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) meningkat 50 persen pada 2020. Penerima PKH dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada 2017 hanya 6 juta keluarga, sementara di 2018 menjadi 10 juta keluarga.
"Di 2020, saya ingin agar yang masuk dalam kotak keluarga miskin kurang lebih 15,6 juta. Semuanya harus dapat PKH," kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rangka Jambore Sumber Daya Program Keluarga Harapan Tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Advertisement
Anggaran untuk PKH yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mencapai Rp 34 trilun. Anggaran ini naik hampir dua kali lipat dibanding tahun 2018 sebesar Rp 19 triliun.
Jokowi menyebut, kenaikan anggaran bantuan sosial ini guna menekan tingkat kemiskinan yang masih di atas 9 persen. Oleh karena itu, dia meminta penggunaan dana PKH harus tepat sasaran.
"Pastikan bahwa bantuan sampai ke penerima manfaat penting sekali. Ini adalah tugas bapak ibu," ujar Jokowi.
Bukan Upaya Dulang Dukungan
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita membantah kenaikan target jumlah keluarga penerima manfaat sebesar 16,5 juta pada 2020 sebagai upaya Jokowi mendulang dukungan di Pilpres 2019. Dia menegaskan, perencanaan program PKH sudah digodok sejak beberapa tahun lalu.
"Biasa, seorang perencana, pemerintah merencanakan (jangka panjang). Kalian tahu nggak, sekarang ini kita mulai bahas 2020. Sekarang ini pemerintah, Januari, mulai bahas anggaran 2020. Itu biasa pemerintahan ini, bukan hanya Pak Jokowi. Siklus, nggak ada politiknya," jelasnya.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement