Liputan6.com, Beijing - China diduga telah menahan dua warga Kanada baru-baru ini, kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland, pada pekan yang sama ketika bos keuangan firma teknologi asal Tiongkok tengah menghadapi perkara hukum di Negeri Maple.
Senin awal pekan ini, mantan diplomat Kanada yang kini bekerja sebagai analis untuk lembaga think-tank International Crisis Group (ICG) yang berbasis di Beijing, Michaek Kovrig dikabarkan telah ditahan.
Sementara itu, kemarin, pria bernama Michael Spavor, yang bekerja di firma turisme dan budaya Paektu Cultural Exchange yang berbasis di China, juga dikabarkan menghilang dengan dugaan ditahan oleh aparat Tiongkok.
Selain itu, beberapa warga Kanada lain di China telah menghubungi pejabat mengatakan bahwa mereka telah diperiksa oleh pihak berwenang China.
"Kami belum dapat melakukan kontak sejak dia memberi tahu kami tentang ini," kata Freeland pada konferensi pers pada Rabu 13 Desember 2018, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (13/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
"Kami bekerja sangat keras untuk memastikan keberadaannya dan kami juga telah mengangkat kasus ini dengan pihak berwenang China. Kami berhubungan dengan keluarganya."
Spavor dan Kovrig dikatakan saling mengenal, The Globe and Mail melaporkan.
Postingan di media sosial Speer menunjukkan bahwa teman-teman mereka mulai mempertanyakan keberadaannya, setelah dia tak muncul dalam kunjungan yang direncanakan ke Seoul pada hari Senin, hari yang sama ketika Kovrig diyakini telah ditahan oleh pejabat keamanan di Beijing. Dia dijadwalkan berada di kota, untuk konferensi dan acara sosial, hingga setidaknya hari Jumat.
Pejabat Kanada telah waspada terhadap potensi pembalasan oleh pemerintah China setelah warga negara Tiongkok yang merupakan bos keuangan (CFO) firma telekomunikasi Huawei, Meng Wanzhou, tersandung perkara hukum di Vancouver. Saat ini, ia telah dibebaskan dengan syarat membayar jaminan senilai 10 juta dolar Kanada dan wajib menggunakan gelang GPS.
Tetapi pemerintah Kanada tidak bersedia untuk secara langsung mengaitkan penangkapan Meng dengan penahanan Kovrig, yang sedang dipertanyakan atas dugaan terlibat dalam "kegiatan yang membahayakan keamanan nasional China", menurut media pemerintah China.
"Warga Kanada Michael John Kovrig pada 10 Desember diselidiki sesuai dengan hukum oleh Biro Keamanan Negara Beijing karena dicurigai terlibat dalam kegiatan yang membahayakan keamanan negara China," kata surat kabar China.
Kovrig yang bekerja untuk International Crisis Group (ICG) sedang cuti dari posnya di Global Affairs Canada (GAC) yang bernaung di bawah Kementerian Luar Negeri Kanada. Tetapi, dia masih dianggap seorang karyawan, kata seorang pejabat. Namun, dia tidak memiliki status diplomatik.
ICG, think-tank yang berfokus pada resolusi konflik, mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa Kovrig ditahan oleh pejabat keamanan negara di Beijing pada Senin malam.
Para diplomat di China mengatakan bahwa lembaga itu diduga terlibat dalam aktivitas spionase.
Namun, presiden dan kepala eksekutif ICG, Robert Malley, mengatakan kelompok itu tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
"Semua yang kami lakukan transparan, itu ada di situs web kami. Kami tidak terlibat dalam pekerjaan rahasia, dalam pekerjaan rahasia," ujar Malley.
Simak video pilihan berikut:
Tanggapan China
Juru bicara kementerian luar negeri China, Lu Kang, mengatakan ICG tidak terdaftar sebagai LSM di Tiongkok dan Kovrig bisa melanggar hukum setempat.
Undang-undang LSM asing, yang mulai berlaku pada bulan Januari, adalah bagian dari langkah-langkah keamanan nasional baru yang diperkenalkan di bawah Presiden Xi Jinping
"Semua orang asing yang datang ke China, selama mereka menghormati hukum, tidak perlu khawatir," kata Lu.
Guy Saint-Jacques, mantan duta besar Kanada untuk China, diminta oleh Canadian Broadcasting Corporation pada hari Selasa apakah penahanan Kovrig adalah suatu kebetulan setelah penangkapan eksekutif Huawei Meng Wanzhou.
"Di China tidak ada kebetulan," katanya. "Dalam hal ini jelas pemerintah China ingin memberi tekanan maksimum pada pemerintah Kanada."
China telah mengancam konsekuensi yang parah kecuali Kanada merilis Meng segera dan analis mengatakan bahwa Beijing akan melakukan pembalasan atas penangkapan itu.
Advertisement