La Nyalla Minta Maaf, Sekjen PDIP Harap Tak Ada Lagi Fitnah ke Jokowi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan, meski difitnah, Jokowi tetap memenangkan Pemilu 2014.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 13 Des 2018, 17:39 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (dua kiri) membuka workshop tentang peta rawan bencana Indonesia di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (13/12). Hasto menyampaikan pesan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dalam workshop tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Permintaan maaf La Nyalla Mattalitti mengenai fitnahnya terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi diterima dengan baik. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kampanye fitnah dan yang dulu disebar La Nyalla telah diakuinya sebagai kerja dari kubu Prabowo saat Pilpres 2014.

Pengakuan serupa juga pernah dikeluarkan Ketua Umum PPP Romahurmuzy. "Soal Obor Rakyat menurut Mas Romi yang dulu bergabung dengan Pak Prabowo, itu dikeluarkan secara sadar oleh tim kampanyenya," ujar Hasto di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Hasto menambahkan, meski difitnah, Jokowi tetap memenangkan Pemilu 2014. Dari situ, bisa diambil kesimpulan mayoritas rakyat tidak simpati kepada fitnah. Sebab, yang dicari adalah pemimpin, bukan tukang fitnah.

"Pemilu menjadi alat untuk mencari pemimpin untuk semua," imbuh Hasto.

Hasto menegaskan, Pemilu 2019 dan seterusnya harus bersih dari kampanye hitam. Dengan pengakuan La Nyalla, pihaknya berharap tidak ada lagi fitnah yang dilakukan.

"Pak La Nyalla akhirnya mendukung Pak Jokowi setelah bertemu. Karena Pak Jokowi itu memimpin demi kemaslahatan nusa dan bangsa. Bukan untuk kelompok dan golongan tertentu, tapi untuk bangsa serta negara," kata Hasto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


La Nyalla Tebus Dosa

La Nyalla Mattalitti (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti berkeliling ke pelosok wilayah Jawa Timur. Hal itu ia lakukan guna menetralisir isu liar yang menyebut Joko Widodo sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Langkah ini sebagai bagian dari permintaan maaf, penebusan dosa sekaligus bentuk dukungan nyata La Nyalla untuk Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019.

Hal itu diungkapkan La Nyalla saat berkunjung ke kediaman cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini, La Nyalla menceritakan pertemuannya dengan Jokowi beberapa waktu lalu.

Saat itu, La Nyalla mengaku menyampaikan permintaan maaf ke mantan Wali Kota Solo itu, karena pernah memfitnah Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.

 "Saya datang ke beliau (Jokowi), saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China. Saya yang sebarkan (Tabloid) Obor Rakyat di Jawa Timur, Madura. Akhirnya saya datang ke beliau dan sampaikan, saya mau minta maaf tiga kali. Alhamdulillah dimaafkan, ya sudah," kata La Nyalla saat berkunjung ke kediaman Ma’ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

La Nyalla juga meluruskan, bahwa isu Jokowi yang dianggap anti-Islam adalah tidaklah benar. Jokowi dilihatnya sebagai sosok yang taat beribadah.

"Sebelum saya mencari Pak Jokowi, saya datang ke tempatnya di Boyolali, saya datang ke Rawa Pening. Di situ banyak orang yang mengatakan, Pak Jokowi itu sejak muda itu sudah sering tirakat. Saya tahu Prabowo. Kalau soal Islam, lebih hebat Pak Jokowi," lanjutnya.

Kini, La Nyalla sudah mengubah arah politiknya. Ia pun berkomitmen untuk memenangkan Paslon 01, Jokowi-Ma’ruf Amin. Meski pada Pilpres 2014 lalu, La Nyalla sempat mendukung Prabowo Subianto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya