5 Stasiun KA di Jalur Dwi Ganda Jabodetabek Beroperasi Akhir 2018

Hingga 2018, pembangunan jalur kereta termasuk jalur ganda dan reaktivasi mencapai 366,6 km.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Des 2018, 18:45 WIB
Warga melintas di jalur baru rel Double Double Track (DDT) di lintasan rel kereta api, Cikarang, Jawa Barat, (8/2). Proyek pembangunan rel ganda KRL dan kereta jarak jauh jalur Cikarang-Manggarai tersebut hampir selesai. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan sebanyak 5 stasiun kereta yang merupakan bagian dari jalur dwi ganda atau double-double track (DDT) akan mulai beroperasi di akhir tahun ini.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri mengatakan, 5 stasiun tersebut yaitu Stasiun Klender, Stasiun Kelender Baru, Stasiun Cakung, Stasiun Kranji dan Stasiun Buaran.‎ Kelimanya dibangun dengan konsep modern.

"Pada akhir tahun akan kita operasikan 5 stasiun bagian dari double-double track Jabodetabek," ujar dia di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Selain itu, lanjut dia, pembangunan jalur ganda (double track/DT) ‎dari Stasiun Maja hingga Stasiun Rangkasbitung juga akan dioperasikan pada bulan ini. Jalur tersebut akan membantu pergerakan dari KRL commuter line Tanah Abang-Rangkasbitung.

"DT dari Stasiun Maja sampai Rangkasbitung sepanjang 12 km. Ini untuk membantu pergerakan komuter di kawasan Jabodetabek," ungkap dia.

Sementara itu, hingga 2018, pembangunan jalur kereta termasuk jalur ganda dan reaktivasi mencapai 366,6 km. Peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta sepanjang 15 km dan pembangunan stasiun serta bangunan operasional kereta api sebanyak 33 unit.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Daftar Negara di Asia Pasifik dengan Layanan Kereta Api Terbaik, RI Masuk

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung pembangunan jalur ganda kereta api Palembang–Prabumulih dan Martapura–Baturaja (Dok Foto: Kemenhub)

World Economic Forum mengeluarkan data mengenai negara-negara di Asia Pasifik yang memberikan layanan kereta api paling baik. Layanan kereta api di Indonesia masuk dalam daftar lima besar.

Mengutip seasia.co, Minggu (28/10/2018), peringkat layanan kereta api terbaik dilihat dari sisi efisiensi. Dalam pemeringkatan tersebut memasukkan beberapa indikator seperti frekuensi keberangkatan, ketepatan waktu, kecepatan dan juga harga. 

Dari indikator tersebut kemudian dibuat skor antara 1 sampai dengan 7. Untuk skor 1 merupakan nilai terburuk dengan layanan yang sangat tidak efisien. Sedangkan untuk skor 7 merupakan nilai tertinggi dengan layanan sangat efisien.

Dalam daftar tersebut, Layanan kereta api yang paling efisien diraih oleh Jepang dengan skor 6,6. Posisi kedua diduduki oleh Korea Selatan dengan skor 5,9.

Untuk posisi ketiga adalah Malaysia dengan skor 5,2. Posisi selanjutnya atau keempat adalah Indonesia dengan Skor 4,7 persen. Di bawah Indonesia adalah China dengan Skor 4,5.

Setelah itu secara berurutan Australia, New Zealand, Vietnam, Mongolia dan Thailand.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya