118 Anak Hilang, Sekber Rehabilitasi Anak Kerahkan 44 Pekerja Sosial

Korban Bencana alam di Palu, Sigi, dan Donggala masih belum sepenuhnya ditemukan. Sekber Rehabilitasi Anak masih berupaya memverifikasi korban.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 14 Des 2018, 06:29 WIB
Pandangan udara memperlihatkan sejumlah bangunan rusak usai dilanda gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo disusul tsunami melanda Palu dan Donggala pada 28 September 2018. (JEWEL SAMAD/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretariat Bersama (Sekber) Perlindungan Anak hadir bantu pulihkan serta rehabilitasi sosial bagi anak-anak Palu, Sigi dan Donggala yang menjadi korban bencana alam.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto mengatakan, Sekber Perlindungan Anak mencatat 118 kasus anak hilang dan dicari keluarganya.  

“Hingga saat ini kami telah berhasil mereunifikasi 30 kasus anak yang terpisah dari keluarganya,” tutur Dirjen.

Masih mengupayakan pencarian, Kementerian Sosial Kemensos juga telah mengerahkan 44 Pekerja Sosial, Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, atau dikenal dengan Sakti Peksos.

Edi melanjutkan, Kemensos fokus pada pencegahan dan penanganan kasus perlindungan anak Serta Dukungan Psikososial Anak.

“Mengkoordinasikan program tersebut, telah dibentuk Pondok Anak Ceria di 10 lokasi,” ujar Dirjen Rehabilitasi Sosial saat penyelenggaraan One Fine Day For Clindren.

Sepuluh lokasi tersebut di antaranya, Balaroa, Dolo Selatan, Donggala, Duyu, Gunung Bale, Kawatuna, Lapangan Wali Kota Palu, Mamboro Boya, Masjid Agung Palu, dan Mts. Alkhairat Mamboro Palu.

Miftahul Jhannah

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya