Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) mulai mengembangkan sayap bisnisnya hingga ke luar negeri. Perseroan diketahui telah mengikuti beberapa tender pembangunan dan pengembangan bandara di luar Indonesia.
"Kami sudah coba yang satu di Bandara Internasional Clark, Manila, Filipina. Kami akan tunggu keputusan finalnya. Mereka sedang finalkan ya," ucap Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
Ia menjelaskan, ada beberapa persyaratan yang diterapkan manajemen, sebelum melakukan ekspansi bisnis internasional. Syarat tersebut antara lain terkait traffic bisnis, jaringan ke maskapai hingga jumlah penumpang.
"Pertama, bisnisnya harus follow the traffic, kedua follow the network, dan ketiga follow the people. Filipina besar karena dia penduduknya juga 110 juta orang," ujarnya.
Adapun terkait keikutsertaan AP II dalam tender bandara di Clark Filipina itu, ia mengungkapkan kontribusi Perseroan dalam konsorsium mencapai 35 persen. Sementara itu, nilai konsesi bisnis pada projek ini mencapai Rp 15 triliun dalam jangka waktu 5 tahun.
Saat ditanya seberapa besar peluang AP II untuk memenangkan tender, ia mengaku tidak begitu risau terkait hasil tender ke depan. "Kemungkinan untuk dapat (tendernya) atau tidak, kami jujur tidak merasa kalah kalau tidak dapat," paparnya.
Ia menambahkan, manajemen juga mengincar beberapa proyek bandara di Filipina selain Clark. Negara lain yang juga menjadi incaran ekspansi bisnis AP II adalah Thailand. Ia mengaku sudah mendapat undangan untuk mengikuti tender di Thailand.
"Thailand juga sedang membuka ruang untuk pembiayaan pengembangan bandara-bandara baru mereka. Jadi ASEAN untuk saat ini bandara memang banyak ya," tandasnya.